- Dari Haul ke-31 KH. Ali Maksum Krapyak (Bagian – 1)

YOGYAKARTA, Suaranahdliyin.com – KH. Ali Maksum adalah ulama yang suka guyon. Beliau juga santai setiap kali menghadapi beragam masalah keumatan, utamanya konflik.
Hal itu disampaikan Rais Syuriyah PBNU KH. Baha’uddin Nur Salim dalam Haul ke-31 KH. Ali Maksum Krapyak, Bantul, Yogyakarta, Ahad (5/01/20). “Mbah Ali itu masyhur senang guyon, Mbah Moen juga masyhur senang guyon,” ujar Gus Baha.
Sehingga di sini, lanjut Gus Baha, dibutuhkan kemampuan seni mengelola agama agar Islam ini tetap ceria. Gus Baha kemudian menceritakan beberapa kenangan tentang KH. Ali Maksum.
“Ini yang harus kita tekankan di zaman akhir. Senang guyon. Supaya orang bisa nyaman dengan kiai dan nyaman dengan ketaatan, sehingga tidak memilih maksiat,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Gus Baha juga menceritakan beberapa kisah tentang Imam Syafii ketika dijadikan bahan gosip oleh orang lain. Kendati demikian, Imam Syafii justru menghadapi dengan enteng saja.
“Bagus lah, berarti saya wibawa buktinya dia tidak berani kalau di depan saya,” kata Gus Baha menyitir Imam Syafii.
Ulama-ulama itu, kata Gus Baha, sangat santai. Termasuk juga dalam menyelesaikan konflik. Pada kesempatan ini, Gus Baha menjelaskan trik KH. Ali Maksum dalam salah satu kitabnya. “Mbah Ali memberikan contoh, bahwa soal qunut itu sedari awal memang khilafiyah yang tidak perlu diperdebatkan,” terang Gus Baha menuturkan.
Karena itu, jelasnya, kita juga tidak boleh memaksa yang tidak qunut supaya berqunut, demikian pula sebaliknya. Dan tidak usah pula ngajak debat mereka. ‘’Ini menunjukkan betapa santainya Mbah Ali,” ungkap Gus Baha yang merupakan salah satu santri kinasih KH. Maimoen Zubair (Mbah Moen). (rid/ adb, ros)