KUDUS, Suaranahdliyin.com – Prof. Dr. Abdul Djamil MA., dalam Halaqah Falakiyah Nusantara, menyampaikan, bahwa Prodi Ilmu Falak sangat tepat untuk Ma’had Aly TBS, melihat silsilah dan regenerasi kajian falak di Madrasah TBS. Salah satu ahli falak TBS yang masyhur adalah Mbah Tur (KH. Turaichan Adjhuri-Red).
‘’Siapa yang tidak kenal Mbah Tur? Setiap warga Nahdlatul Ulama (NU), pasti kenal Mbah Tur dengan Almanak Menaranya yang terkenal. Kalender Menara Kudus itu fenomenal karena jasa ilmu falak,’’ paparnya.
Djamil pun mengisahkan, kesukaannya terhadap Kalender Menara adalah membaca penjelasan-penjelasan yang ada di bagian akhir. ‘’Di bagian akhir Kalender Menara itu ada penjelasan hari pasaran dan ada keterangan tentang waktu atau hari untuk meluruskan arah kiblat,’’ katanya.
Prof. Rofiq mengapresiasi dan menyambut baik berdirinya Ma’had Aly TBS dengan Prodi Ilmu Falak. Ia berpesan, supaya Ma’had Aly TBS nantinya bisa menjalin kemitraan dan bersinergi dengan banyak pihak.
‘’Keberadaan Ma’had Aly TBS akan diakui masyarakat jika rajin menjalin kemitraan dan kerja sama. Selain itu, Ma’had Aly TBS mesti melakukan kajian-kajian kontemporer seiring dengan perkembangan teknologi yang ada,’’ tuturnya.
Sedang ketuas Asosiasi Dosen Falak Indonesia, Dr. Ahmad Izzudin, menilai tepat pembukaan Prodi Ilmu Falak bagi Ma’had Aly TBS. ‘’Di Pantura ini, kalender tidak diakui kalau tidak kalender (almanak) Menara Kudus,’’ ungkapnya.
Sebagaimana dipahami oleh masyarakat luas, Almanak Menara Kudus karya Mbah Tur (pakar falak madrasah TBS pada masanya). ‘’Saatnya almanak Menara Kudus bangkit, apalagi ada Pak Sirril Wafa (pakar falak UIN Syarif Hidayatullah yang tak lain putra Mbah Tur dan alumni Madrasah TBS-Red). Dan kajian falak di Ma’had Aly TBS, nantinya harus berbasis observasi,’’ katanya memotivasi. (ros)