SEMARANG, Suaranahdliyin.com – Wakil Rektor III Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang Dr Achmad Arief Budiman mengajak lebih serius mengelola perguruan tinggi agar maksimal capaiannya. Itu demi membangun reputasi yang lebih bagus.
“Kampus tidak hanya ditopang infrastruktur, harus ditopang hal lainnya. Misalnya akreditasi yang baik, jurnal terindeks scopus, dan memastikan kompetensi akademik dan karakter mahasiswa yang mampu terjun di masyarakat,” katanya dalam Halalbihalal Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Walisongo di Auditorium Prof Ahmad Ludjito, Rabu (3/5/2023).
Menurutnya, masyarakat mempunyai ekspektasi sangat besar kepada (kampus) mahasiswa yang mesti terlihat konkret di masyarakat. Mereka diharapkan mampu memecahkan masalah yang ada.
“Tuntutan subjektif kepada kampus lebih tinggi daripada dahulu. Sekarang, mahasiswa selain pintar mendalami pengetahuan, juga sebagai investasi masa depan: mau jadi apa dan kerja apa? Itu harus kita capai,” terangnya.
Dirinya menegaskan, kampus semestinya mampu menjawab tantangan tersebut. “Kampus harus bisa menyanggupi permintaan masyarakat, apakah terkait kemampuan lulusannya terjun di dunia kerja atau mampu hidup yang adaptif di masyarakatnya,” katanya.
Disampaikan, potensi UIN Walisongo juga bisa untuk memenuhi target tersebut. “Itu bisa kita dasarkan di antaranya akreditasi kita sudah A dan kampus kita terbuka dan paling informatif,” terangnya.
Namun demikian jelasnya, tantangan tidak kalah banyaknya untuk meningkatkan kapasitas keilmuan. Di antara ikhtiar penguatan itu yakni mahasiswa sejak awal masuk kuliah diperkuat dengan mengikuti program ma’had sebagai basis moral keagamaan sekaligus penguatan bahasa sebagai dasar intelektualisme atau keilmuan.
“Momentum Syawal ini saya berharap semua sivitas akademika meningkatkan etos kerja serta mendukung penguatan reputasi kampus berdasar kelebihan dan keunggulan yang kita miliki,” ungkapnya.
Dosen senior FSH UIN Walisongo Prof H Abdul Fatah Idris yang purna tugas tahun ini berpesan, pertama kita bangun kampus dengan realitas budaya kontemporer. Kedua, meneruskan tongkat estafet yang lebih baik. Ketiga, meningkatkan skill dosen. “Dosen ditingkatkan kualitasnya agar di hadapan mahasiswa berwibawa atau berintegritas. Sehingga mampu menemani dan mendidik dengan tepat,” tuturnya.
Dekan FSH UIN Walisongo Dr M Arja Imroni menyampaikan terima kasih atas kehadiran dan mohon maaf atas segala kesalahan baik dalam hubungan keseharian maupun kurang maksimal dalam pelayanan. (siswanto ar/ *)