Terkait Pemberitaan Penghancuran Ribuan Masjid di Xinjiang
Umat Islam Indonesia Diminta Tidak Terprovokasi

0
1340
H. Imron Rosyadi M.Si/ Foto: istimewa

TIONGKOK, Suaranahdliyin.com – Terkait terjadinya informasi di berbagai media tentang pemberitaan penghancuran ribuan masjid di Xinjiang, Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tiongkok meminta umat Islam Indonesia tidak terburu – buru bersikap dan meresponsnya.

Melalui pernyataan sikap resmi PCINU Tiongkok No: 012 /PCINUT/IX/2020 tertanggal 29 September 2020, ada enam poin penting yang disampaikan kepada publik, khususnya umat Islam di Indonesia.

Enam poin pernyataan sikap yang ditandatangani H. Imron Rosyadi M.Si (Rais Syuriyah), Su’udut Tasdiq LLM (Katib Syuriyah), Nurwidiyanto M.Sc (Ketua Tanfidziyah) dan Arif Taufiq NA. ME. (Sekretaris Tanfidziyah) itu adalah: Pertama, PCINU Tiongkok berharap umat Islam Indonesia tidak terprovokasi pemberitaan yang belum jelas kebenarannya.

Kedua, berita yang menyebut terjadinya penghancuran ribuan masjid di Xinjiang oleh Pemerintah China, itu seperti mengulang berita-berita yang sama yang pernah beredar beberapa tahun lalu dari sumber-sumber media Barat, dan sudah dibantah otoritas China.

Ketiga, PCINU Tiongkok perlu menyampaikan informasi berdasarkan kenyataan yang disaksikan berkait kehidupan beragama di China. Aktivitas umat Islam di Tiongkok berlangsung normal, termasuk keberadaan masjid-masjid di berbagai kota yang terpelihara dengan baik. Warga muslim, termasuk dari Indonesia, bebas beribadah di dalamnya.

Keempat, konstitusi China memberikan kebebasan beragama bagi rakyat Tiongkok untuk memeluk agama atau tidak (pasal 36). Ada 5 Agama resmi di China yang difasilitasi oleh Pemerintah China: Islam, Protestan, Katolik, Budha dan Tao.

Kelima, selain membangun banyak masjid di berbagai kota, Pemerintah Tiongkok juga memberikan berbagai fasilitas pelayanan ibadah haji bagi warga muslim yang akan (beribadah) ke tanah suci.

Keenam, PCINU Tiongkok mengajak umat Islam Indonesia untuk fokus membantu Pemerintah RI dalam menangani wabah Covid-19, dan tetap jernih dalam menyikapi berita yang menyebut ada penghancuran ribuan masjid di Tiongkok di tengah berkembangnya wacana perang dagang antara Barat dan China. (sol/ adb, ros)

Comments