Tradisi Menulis Harus Digalakkan di Kampus NU

0
1157

TEMANGGUNG, Suaranahdliyin.com – Hari Santri Nasional (HSN) 2017, menjadi momentum berharga bagi Husna Nashihin, dosen PIAUD STAINU Temanggung. Dia memanfaatkan momentum itu untuk me-launching bukunya yang berjudul “Pendidikan Karakter Berbasis Budaya Pesantren”. Launching dilakukan di Kampus STAINU Temanggung, Sabtu (21/10/2017).

Husna Nashihin, mengatakan, sekitar setahun dia mempersiapkan buku, yang kemudian mengagendakan peluncurannya pada momentum Hari Santri. “Saya luncurkan buku ini, sebagai kado manis untuk seluruh santri Indonesia, khususnya santri STAINU Temanggung, sebagai bahan kajian literasi,” ujarnya.

Dia menyebutkan, banyak karakter pesantren yang selama ini tidak dipahami sebagai karakter. Sebab, karakter yang dipahami akademisi, hanya yang tercantum dalam Permendikbud dan Perpress 87 Tahun 2017 yang baru-baru ini diteken.

“Tradisi pesantren seperti tahlilan, ziarah kubur, sowan kiai, sema’an, tadarus, maupun hafalan, itu mampu membentuk karakter yang sangat luas. Jika diteliti lebih dalam, tradisi (budaya) pesantren itu mampu menelorkan karakter masing-masing,” katanya.’’Semoga buku ini bisa menyemangati mahasiswa untuk menulis,’’ lanjutnya.

Hamim Syaifudin, ketua IKA PMII Temanggung yang hadir dalam kesempatan itu, menyampaikan, menulis menjadi hal penting bagi mahasiswa. “Tradisi menulis harus digalakkan di kampus NU. Mulai dari hal-hal kecil itulah, mahasiswa maupun dosen bisa menyumbangkan pemikirannya untuk kemajuan bangsa dan negara,” terang pengurus LTN NU Temanggung itu. (dul/ ros).

Comments