KUDUS,Suaranahdliyin.com – Menanggapi instruksi dari Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia soal mahasiswa asing, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus mengaku siap menerima.
Hal itu disampaikan oleh Ketua STAIN Kudus, Dr. H. Mundakir, M. Ag kepada Suaranahdliyin.com di kantornya, Kamis (15/02/18).
“Soal (mahasiswa asing) itu memang kita diwajibkan untuk siap menerima. Toh kita hanya berkewajiban membebaskan uang semesternya saja, selebihnya diurusi (Direktorat) pusat,” ujarnya.
Ia menyampaikan bahwa wacana itu digulirkan sebagai salah satu usaha menjadikan Indonesia sebagai pusat kajian Islam dunia. Mahasiswa asing yang nantinya didatangkan untuk belajar di Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) se-Indonesia diharapkan bisa menjadi duta Islam Indonesia.
“Seperti yang disampaikan Dirjen, tujuannya agar mereka nantinya bisa membumikan Islam Indonesia, minimal kepada orang-orang di negaranya,”
“Jadi saat dia (mahasiswa asing) menjelaskan soal Islam dimanapun forumnya akan merujuk pada kajian Islam ala Indonesia,” jelas Mundakir.
Kendati begitu, Mundakir menilai masih banyak hal yang harus diperbaiki oleh STAIN Kudus untuk benar-benar siap dan dipercaya masyarakat. Untuk itu, kepemimpinannya saat ini lebih berfokus pada penataan internal kampus seperti kurikulum, akreditasi prodi dan lembaga agar mutu STAIN Kudus betul-betul diakui.
“Kami sedang fokus menata internal, karena memiliki lebih dari 12.000 mahasiswa itu berat pertanggung jawabannya jika mereka tidak benar-benar bermutu,” katanya.
Selain itu, ia juga menyampaikan dalam waktu dekat ini akan digelar acara peresmian alih status dari STAIN menjadi IAIN (rid)