JAKARTA, Suaranahdliyin.com – Para santri Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB). diharapkan menjadi generasi tangguh, tonggak keberlanjutan pesantren, dan menjadi ilmuwan-santri moderat, yang kelak akan menempati posisi-posisi penting di negeri ini.
Harapan itu disampaikan Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI, Kamaruddin Amin. Apalagi, katany, PBSB sejalan dengan upaya menjadikan Indonesia sebagai destinasi pendidikan Islam dunia.
Sementara Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren), Ahmad Zayadi, mengutarakan, masa pendaftaran calon peserta PBSB tahun ini, sedianya akan dibuka pada 28 Maret 2018. Namun dimajukan pada 15 Maret berdasarkan hasil diskusi bersama dengan Perguruan Tinggi Mitra (PTM).
“Masa pendaftaran calon peserta PBSB dibuka selama satu bulan. Setelah itu proses verifikasi data dan pelaksanaan seleksi. Pelaksanaan seleksi PBSB dijadwalkan pada awal Ramadhan. Jadi kita menghindari pelaksanaan seleksi mendekati Idul Fitri,” jelasnya.
Zayadi mengemukakan, kuota beasiswa PBSB tahun ini sebanyak 290 untuk 14 PTM. 14 PTM itu terdiri atas tujuh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), yaitu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Walisongo Semarang, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, dan UIN Alauddin Makassar.
Sedang tujuh PTM lain adalah perguruan tinggi umum, yakni Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Universitas Cendrawasih (Uncen) Jayapura, dan Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Jakarta.
“Selain mendapat biaya perkuliahan, para santri yang lolos seleksi PBSB ini, nantinya akan mendapat insentif bulanan serta dana pembinaan. Dua tahun lalu, akses terhadap program ini juga diberikan kepada santri pondok pesantren yang belajar di MAN. Tahun ini, beasiswa khusus diberikan kepada santri yang belajar di MA swasta milik pesantren,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Subdit Pendidikan Pesantren, Basnang Said, menjelaskan, pendaftaran PBSB akan dilakukan secara online dan offline. Pendaftaran offline hanya diperuntukan bagi santri di kawasan Indonesia Timur. (sol/ ros)