LAMPUNG, Suaranahdliyin.com – Di Indonesia, banyak nama tokoh yang memiliki jasa yang besar bagi Negeri dan kemajuan masyarakat, dijadikan sebagai nama perguruan tinggi. Hal demikian juga terjadi di Lampung.
Di Lampung, menurut Dani Harmawan, mahasantri Ma’had Aly Tasywiquth Thullab Salafiyah (TBS) Kudus asal Lampung, yang salah satu perguruan tinggi Islam terkemuka di provinsi itu, yakni Raden Intan II.
“Raden Intan II ini namanya diabadikan sebagai nama bandara, yakni Bandara Raden Intan. Selain itu, juga menjadi nama perguruan tinggi, yaitu Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan,” kata Dani.
Dani mengemukakan, Raden Intan II adalah seorang pahlawan Nasional, yang lahir di Kuripan pada 1834. “Raden Intan II merupakan putera dari Raden Intan Kesuma II dan cucu dari Raden Intan I,” jelasnya.
Dikatakannya, Raden Intan II juga seorang bangsawan, yang masih ada hubungan keluarga dengan Kerajaan Banten. “Raden Intan II ini menjadi tokoh penggerak dalam melakukan perlawanan terhadap Belanda. Fisiknya kuat dan dikenal memiliki pemikiran yang cemerlang,” ujarnya.
Lebih lanjut Dani Harmawan menambahkan, bahwa Raden Intan II dinobatkan sebagai Ratu Lampung pada, dan memimpin rakyatnya melawan Belanda saat masih berusia 16 tahun,” paparnya.
Selanjutnya, pada 1856, Belanda melakukan serangan besar-besaran yang dipimpin oleh Kolonel Wilson. Pasukan Raden Intan II mencoba melawan dengan cara bergerilya. Namun Belanda tak kehabisan kemudian membayar dan memperalat salah satu pasukan Raden Intan II untuk mengatur kondisi, di mana Belanda bisa menyergap dan mengalahkan Raden Intan II.
“Akhirnya, terjadi pertempuran hebat antara pasukan Raden Intan II dan Belanda. Raden Intan II gugur dalam pertempuran ini. Ia gugur pada 5 Oktober 1856. Atas jasa besarnya itu, namanya pun diabadikan sebagai nama bandara dan perguruan tinggi,” paparnya. (dani/ ros, rid, adb)
