KUDUS, Suaranahdliyin.com – Sebanyak 300 santriyah dan tak kurang dari 25 ustazat Pondok Tahfidh Putri Yanbu’ul Qur’an 2 Muria (PTPYQ 2 M) menyelenggarakan istighasah kubro. Istighasah digelar dalam rangka pekan santriyah baru.
Pekan iftitah santriyah baru tersebut dilangsungkan di Auditorium PTPYQ 2 M, Ahad – Rabu, 11 – 14 Dzulqa’dah 1440 H. / 14 – 17 Juli 2019 M. Materi istighasah adalah ijazah dari Maulana Habib Luthfi.
‘’Istighasah pembuka dipimpin langsung oleh pengasuh pondok. Kegiatan seperti ini penting, karena istighasah termasuk ajaran ahl as-sunnah wa al-jama’ah (Aswaja),’’ terang pengasuh PTPYQ 2 M, KH. Nur Khamim Lc. Pg.D kepada Suaranahdliyin.com, baru-baru ini.
KH. Nur Khamim pun mengisahkan, terkait Suku Mudhor di bawah pimpinan Labid ibn Rabi’ah, yang “kuwalat” terkena Paceklik selama tujuh tahun lamanya, karena telah menghina, menfitnah, menebar ujaran kebencian bahkan menganggap Baginda Nabi Muhammad sebagai tukang sihir.
‘’Akhirnya (Suku Mudhor di bawah pimpinan Labid ibn Rabi’ah – Red) datang kepada Nabi memohon pertolongan (melalui istighotsah), agar didoakan supaya mendapat curahan hujan,’’ terangnya. (ros/ adb, gie, rid)