TEMANGGUNG,Suaranahdliyin.com – Menulis artikel di jurnal internasional terindeks Scopus lebih mudah daripada di jurnal nasional terindeks Sinta.
Hal itu diungkapkan Dosen Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Temanggung Dr. Hamidulloh Ibda menegaskan dalam Seminar Publikasi Internasional secara daring dengan tema “Menjadi Akademisi Global melalui Publikasi Internasional” Selasa, (2/4/2024).
Dosen yang akrab disapa Ibda membeberksn pengalamanya menulis di Jurnal Scopus. Dituturkan, dirinya mempunyai artikel hasil riset tentang kurikulum Aswaja. Ia submit di jurnal internasional terindeks Sinta 4, hampir setahun tidak ada kabar. Kemudian ia tarik via email editor.
“Lalu saya submit di jurnal nasional terindeks Sinta 4, tidak ada editor decision lama, eh malah didecline. Padahal naskah sudah sesuai focus and scope, sudah saya tulis sesuai author guidelines dan template, sudah saya translate ke bahasa Inggris juga. Tapi ditolak. Akhirnya saya submit di jurnal internasional terindeks Scopus, revisi sekali setelah editor. Alhamdulillah Accepted pada 8 Maret 2024 kemarin,” kata Dr. Hamidulloh Ibda, M.Pd., yang juga Reviewer pada 19 Jurnal Internasional terindeks Scopus tersebut.
Sekarang itu, Ibds mengamati banyak jurnal nasional terindeks Sinta memang mengejar internasionalisasi. Buktinya, mereka baru terindeks Sinta 4/5 saja sudah mengharuskan naskah yang disubmit berbahasa Inggris atau Arab. Selain itu, mereka juga menyarankan naskah diterjemahkan atau dibantu menyelaraskan bahasanya oleh proofreader yang native speaker.
“Bahkan, setelah accepted meminta menambahkan penulis dari luar negeri. Inilah tingkat keribetan jurnal nasional terindeks Sinta di Indonesia saat ini. Maka saya sarankan, jika naskahnya bagus mending disubmit di jurnal terindeks Scopus,” beber Pengurus PD PGMI Korwil Jateng-DIY tersebut.
Hadir narasumber kedua, PhD., Candidate in Applied Linguistics, Massey University New Zealand, Nailul Author Restu Pamungkas, yang berbagi pengalamannya dalam academic writing dan penerjemahan naskah ke dalam bahasa asing.
Acara yang dimoderatori Muhammad Fadloli Al Hakim, S.Pd., M.Or pengelola Jurnal INISNU Temanggung tersebut diikuti ratusan peserta dari unsur mahasiswa, dosen, guru, praktisi dan akademisi dari dalam dan luar negeri. (rls/adb)