
KUDUS, Suaranahdliyin.com – Keistimewaan doa tidak hanya bisa jadi senjata bagi umat Islam. Menurut Wakil Mudir Aam Jam’iyyah Ahlit Thariqah Mu’tabarah An-Nahdliyah (JATMAN), Habib Umar Al-Muthohhar Semarang doa juga bisa menumbuhkan cinta dan hidayah. Dengan begitu hidup seseorang akan lebih tertata, nyaman dan selamat dunia akhirat.
“Doa itu istimewa. Kalau kau mau angkat tangan, yakin Allah SWT pasti mau turun tangan. Semua hajat akan dikabulkan oleh Allah. Apalagi kalau yang berdoa itu waliyullah,” tuturnya dalam pembukaan majelis maulid rutin Habib Ja’far bin Muhammad Al-Kaff, Kamis (04/07/19) malam.
Habib Umar menambahkan, keistimewaan doa itu bisa menyelesaikan masalah tanpa masalah. Dijelaskannya, ketika Islam masih membutuhkan poros kekuatan Nabi Muhammad Saw berdoa Allahumma a’izzil Islam bi ahadil umaraini. Lalu doa Nabi itu diijabah oleh Allah Swt dengan diberikannya hidayah kepada Sayyidina Umar bin Khattab sehingga bisa memperkuat poros kedigdayaan umat Islam kala itu.
“Itu bukti doa bisa menyelesaikan masalah tanpa masalah,” kata Habib Umar.
Kemudian Habib Umar juga menceritakan kisah Syaikh Abu Yazid Al-Busthomi yang suatu hari berjalan bersama murid-muridnya. Dalam perjalanan itu Syaikh Abu Yazid bertemu dengan sekelompok preman sedang mabuk dan senang-senang. Seketika itu juga Syaikh Abu Yazid diolok-olok oleh mereka.
Saat itu Abu Yazid hanya diam, namun tidak dengan murid-muridnya yang geram dan mencoba melawan. Kendati begitu Abu Yazid tetap melarang santrinya itu dan mengajak mereka agar mendoakan kebaikan untuk preman-preman tersebut.
“Doanya pendek : Allahumma kama farakhtahum fiddunya fafarrikhhum fil akhirah (Ya Allah sebagaimana engkau memberikan kebahagiaan bagi mereka di dunia, maka bahagiakan lah juga mereka di akhirat),” ujar Habib Umar menirukan doa Abu Yazid Al-Busthomi.
Tidak lama kemudian, lanjut Habib Umar, preman-preman yang tadi mengolok-olok itu bersimpuh dihadapan Abu Yazid Al-Busthomi. Mereka menyesali semua perbuatannya dan berniat taubat dalam bimbingan Abu Yazid Al-Busthomi.
“Akhirnya, mereka yang semula preman itu bisa menjadi wali-walinya Allah SWT. Maka dari itu, malam ini kita mengharap dengan doa. Semoga segala yang rumit diuraikan oleh Allah Swt,” imbuh Habib Umar.
Selain itu, imbuh dia, doa juga diharapkan bisa membuat seseorang lebih berpikir positif. Habib Umar menilai seseorang yang berdoa memiliki pengharapan kepada Allah Swt. Dari kondisi tersebut seorang hamba akan lebih merasa diawasi oleh Allah Swt sehingga bisa mendorong dia untuk selalu khusnudzon.
“Tak kasih contoh ada sepasang muda-mudi sudah lama berhubungan tapi tidak jadi menikah. Kalau ia rajin berdoa pasti ada pikiran : mungkin saja kalau menikah malah semakin buruk. Kalau setiap orang bisa berpikir positif begitu hidupnya juga akan tenteram,” tutup Habib Umar kemudian dilanjutkan doa oleh Habib Ja’far bin Muhammad bin Hamid Al-Kaff. (rid/adb)