KUDUS, Suaranahdliyin.com – Memperingati Hari Pahlawan 10 November, tidak sekadar dilakukan dengan acara seremonial saja. Melainkan bisa melalui warna baru, antara lain dengan menulis biografi tokoh pejuang.
Hal itu disampaikan Nur Said M.Ag, ketua LTN NU Kabupaten Kudus. ‘’LTN NU Kudus masih mengupayakan peran serta dalam meningkatkan kecerdasan berliterasi, melalui upaya untuk mendokumentasikan biografi para leluhur pejuang NU di pesisir (pantura). Selain itu, ingin memelopori terwujudnya perpustakaan Islam yang representatif di Jawa. Maka perlu partisipasi stakeholder utuk bersama merealisasikannya,’’ katanya.
Peranan pejuang NU dulu, terangnya, tidak hanya bertujuan untuk keagamaan saja, juga memiliki peranan dalam memperjuangkan Indonesia meraih kemerdekaannya, dan menciptakan kerukunan dalam hidup beragama.
“Hari Pahlawan jangan cuma diperingati secara seremonial belaka, tetapi perlu menyerap makna dibalik peristiwa sejarah dengan kerja nyata untuk memberi maslahah umat,” ungkapnya kepada Suaranahdliyin.com saat dihubungi melalui ponselnya, Senin (06/11/2017).
Dia berharap, Hari Pahlawan menyadarkan generasi bangsa, akan pentingnya mengambil i’tibar (pelajaran) atas perjuangan para pahlawan. ‘’NKRI dibangun oleh para pendahulu dengan berdarah-darah, dan mencetuskan Pancasila sebagai pemersatunya tidaklah mudah. Untuk itu harus dipertahankan dan dihidupkan terus-menerus sepanjang masa,” katanya. (salam/ ros)