KUDUS, Suaranahdliyin.com – Pengurus Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor, Ruchman Bashori mengatakan Ansor-Banser adalah pengaman suatu daerah atau wilayah. Ia juga mengingatkan pengawalan pasca pemilu kepada pengurus GP Ansor agar selalu berkoordinasi dengan TNI-Polri dan pemerintah setempat dalam menjaga keamanan dan stabilitas masyarakat.
“22 Mei yakin Indonesia aman. Ansor-Banser siap mengawal, membantu keamanan bersama TNI-Polri,” serunya dihadapan 1000 kader Ansor-Banser Se-Kabupaten Kudus di The Hill’s Vaganza, Jumat (17/05/19).
Pada kesempatan itu ia juga menyebut negara Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ke-3 di dunia. Jumlah TPS sebanyak 801.291 dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang mencapai 185.994.249 dan tersebar di 514 Kabupaten/Kota menurutnya adalah hal yang sangat sulit dicarikan padanannya di dunia.
“Masalah kita hanya pada meninggalnya petugas KPPS yang mencapai 500 jiwa. Dan tentu tidak mudah menangani hajat demokrasi yang sangat besar itu,” ujar Ketua Bidang Pengkaderan PP GP Ansor ini.
Tetapi, lanjutnya, ada persoalan serius yang hari ini menunggangi pemilu kita. Yaitu adanya gerakan transnasional dunia yang masuk ke Indonesia dengan provokasi dan adu domba. Mereka datang ke Indonesia dengan berbagai ‘wajah’. Baik itu partai politik, organisasi mahasiswa, organisasi masyarakat bahkan juga gerakan agama.
“Ada kelompok yang ingin memertanyakan konsensus NKRI. Ada kelompok yang menyatakan truth claim keagamaan. Merasa dirinya paling benar sehingga mengkafirkan yang lain. Ini lah yang harus kita hadapi bersama,” paparnya.
Menurut Ruchman, gerakan itu utamanya dilancarkan melalui media sosial (medsos). Masyarakat dibuat seolah-olah dalam keadaan genting, penuh kecurangan dengan bumbu hoaks dan ujaran provokatif. Padahal pada kenyataannya sedang baik-baik saja, masyarakat beraktivitas seperti biasa.
“Maka ini lah tugas Ansor-Banser untuk menjelaskan kepada masyarakat dan mengajak mereka untuk meminimalisir perbedaan-perbedaan di medsos. InsyaAllah di mana ada Ansor, daerah itu akan aman,” sebutnya diikuti riuh tepuk tangan dari ribuan hadirin.
Sementara itu, Sekretaris PCNU Kudus Dr H Kisbiyanto SAg MPd mengatakan Ansor-Banser harus tegas terhadap segala bentuk kebatilan. Baginya menjaga keamanan bukan semata soal politik, tetapi juga meminimalisir kemaksiatan, judi, dan tindakan criminal yang meresahkan masyarakat.
“Ansor-Banser juga mari berantas itu kemaksiatan, judi, di Kudus. Buktikan kalau Ansor-Banser sebagai pengaman wilayah. Buktikan juga di Kudus cukup Ansor-Banser, tidak usah FPI atau ormas lain,” tegasnya. (rid, adb/ ros, luh)