
KUDUS,Suaranahdliyin.com – Sebagai kebanggaan Nahdlatul Ulama, pencak silat Pagar Nusa harus menjadi ekstra kurikuler wajib di lingkungan madrasah/sekolah di bawah naungan Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU Kudus.
Penegasan itu disampaikan Ketua Tanfidziyah NU Kudus, KH.Asyrofi Masyito saat membuka membuka acara Konferensi Cabang IV Pagar Nusa Kudus yang digelar pada Ahad, (27/09) di aula SMA Al Maruf Kudus.
Asyrofi mengatakan besarnya LP Ma’arif Kudus yang menaungi madrasah/sekolah tingkat MI,MTS,MA/SMA/SMK bisa menjadi peluang bagi Pagar Nusa untuk mencetak ribuan kader pesilat NU.
“Jika dihitung, 10 persen kader dari LP Maarif maka ke depan kita bisa memiliki lima ribu kader Pagar Nusa,” ungkapnya.
“”5000 kader Pagar Nusa ini harus sudah bisa terwujud pada momentum NU berusia 100 tahun (1 abad),”lanjut Asyrofi.
Seiring 1 Abad NU,imbuhnya, PCNU Kudus bakal mewujudkan Gedung NU Center yang berada di Gulang Mejobo sebagai pusat kegiatan NU.
“Kami juga memiliki angan-angan Kudus bisa ditempati kegiatan NU nasional semacam Muktamar atau minimal bisa jadi tuan rumah Munas NU. Sebab, Kudus memiliki dua tokoh pendiri NU belum pernah ditempati kegiatan nasional,”imbuhnya
Kiai Asyrofi menegaskan Pagar Nusa merupakan warisan para leluhur dan ulama NU. Diingatkan, pendiri Pagar Nusa Gus Ma’shum waktu diundang ke Kudus pernah berpesan agar Pagar Nusa jangan hanya legan atau punya ketrampilan silat semata.
“Para pesilat pagar Nusa harus dibekali dengan ilmu hikmah dan spiritual agar lahir dan batin bisa seimbang. “tandasnya.
Konfercab IV yang berlangsung sehari ini telah memilih kembali Gus Husnul Khitam menjadi ketua PC Pagar Nusa Kudus periode 2021-2026.(umi Zn/adb,ros)