Pesta Lomban Jepara, Warga Perebutkan 1444 Kupat dan Lepet 

0
464
Warga Jepara memerebutkan ribuan kupat – lepet

JEPARA, Suaranahdliyin.com – Animo masyarakat Jepara menantikan tradisi pesta lomban dan kirab kepala kerbau terlihat sejak pagi. Ribuan masyarakat dari Jepara dan luar daerah turut menanti prosesi berlangsungnya sedekah kepala kerbau ke tengah laut.

Usai prosesi kirab kepala kerbau, pesta lomban dilanjutkan dengan pesta kupat lepet di lapangan Pantai Kartini Jepara. Agenda ini menjadi satu rangkaian acara dalam memeriahkan perayaan kupatan di Kabupaten Jepara, Sabtu (29/4/2023).

Akulturasi budaya, seni dan religi terpadu menjadi satu dalam gelaran pesta kupat lepet Jepara 2023. Tradisi syawalan tanggal 8 syawal itu memadukan antara nilai-nilai islam, tradisi lokal dan kesenian masyarakat Jepara.

Acara yang dimulai pukul 09.00 wib itu dibuka oleh Pj Bupati Jepara. Dilanjutkan dengan pementasan beragam kesenian seperti tari gambyong, tari kupat, pwncak silat, pagarnusa hingga nyanyian lagu Jawa.

Kemeriahan ditunjukkan dengan ribuan warga yang memadati area lokasi.

Pj Bupati Jepara, Edy Supriyanta menyambut baik gelaran tradisi yang sudah menjadi warisan budaya tak benda Jepara ini. Menurutnya, warisan budaya ini harus terus dilaksanakan dan dilestarikan sampai anak cucu.

Bersama Forkopimda, kepala OPD dan instansi terkait, pihaknya turut menyaksikan secara langsung prosesi melarung kepala kerbau sebagai sedekah masyarakat Jepara.

Melihat potensi Jepara sebagai wilayah pesisir, Edy berharap tradisi ini dapat menjadi ikon Jepara untuk menarik wisatawan luar daerah untuk mengunjungi Jepara.

Dalam sambutannya, Edy mengapresiasi masyarakat luar daerah yang setia menunggu hingga gelaran pesta lomban dan pesta kupat lepet digelar.

Kali ini, dua gunungan kupat dan lepet sebanyak 1444 buah disiapkan untuk diperebutkan warga di penghujung acara.

“Terima kasih kepada warga jepara dan warga dari luar daerah, Jakarta Bandung sekitarnya yang menunggu acara hari ini, Semoga Jepara tambah berkah, sehat, dan tetap menjaga persatuan dan kesatuan,” kata Edy.

Edy berpesan kepada seluruh masyarakat Jepara untuk terus mempertahankan tradisi budaya lomban. Dengan begitu, harapan menjaga kesatuan dan keakraban antar warga dapat diciptakan lewat tradisi.

“Tradisi budaya ini saya minta tetap dipertahankan, supaya kita menjadi satu kesatuan, akrab dan menjadi warga jepara yang kuat,” harapnya.

Salah satu warga asal Kedungkarang kabupaten Demak, Mariyono rela jauh-jauh ke Jepara hanya untuk menyaksikan kegiatan budaya satu tahun sekali ini. Bersama istri dan anaknya, ia mengaku senang bisa hadir kedua kalinya mengikuti kegiatan ini.

“Acara tahun ini lebih ramai dari kemarin. Saya bareng keluarga memang niatnya ke sini, untuk senang-senang sekaligus mengikuti kegiatan budaya Jepara,” ujarnya.(SIM/ros) 

Comments