YOGYAKARTA, Suaranahdliyin.com – Apa yang dilakukan aktivis Mahasiswa Pencinta Alam Mapala STIPRAM (Mahapasti) dalam memperingati hari jadinya ke-4, layak ditiru, yakni dengan melakukan konservasi hutan mangrove dan bersih pantai.
Konservasi hutan mangrove itu dilakukan dalam kegiatan yang mengusung tema “Mangrove sebagai Ekowisata Bahari” di Wanatirta, Pasir Mendit, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Ahad (12/11/2017).
Diikuti sebanyak 38 orang, kegiatan ini merupakan salah satu wujud implementasi pendidikan tingkat lanjut ekowisata anggota muda Mahapasti angkatan II dengan menerapkan tiga pilar ekowisata, yaitu konservasi, interpretasi, dan local community.
“Salah satu tujuan dari kegiatan ini, adalah untuk memupuk rasa persaudaraan agar semakin erat dan saat pulang semoga mendapat ilmu yang bermanfaat,” ujar Gemen, ketua pelaksana Konservasi Hutan Mangrove.
Jussac Maulana, dosen Marine Tourism sekaligus Pembina Mahapasti, mengapresiasi kegiatan itu. “Bagaimanapun, ekowisata harus ada unsur konservasi, edukasi, serta masyarakat dan ekonominya. Insan pariwisata harus mendukung upaya pelestarian mangrove sebagai salah satu sumber daya alam di pesisir pantai,” katanya. (ugie/ ros)