LPBI NU Tingkatkan Kapasitas Melalui “Slogan-Steady”

0
2123

Kudus, Suaranahdliyin.com – Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) mengadakan pertemuan peningkatan kapasitas pemerintah daerah dan masyarakat daerah dalam kesiapsiagaan bencana alam. Bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan didukung oleh Pemerintah Australia melalui Departement of Foreign Affairs and Trade (DFAT), kegiatan itu digelar di Aula Kantor BPBD Kabupaten Kudus, Selasa (10/04/18).

Menejer Program, Yayah Ruchyati, menyampaikan program ini mengusung grand desain SLOGANSTEADY sebagai Peningkatan Kapasitas Pemerintah dan Masyarakat Daerah dalam Kesiapsiagaan Bencana Menuju Tanggap Darurat yang Cepat, Tepat, dan Efektif.

“Salah satu tahapan yang akan dilaksanakan adalah mengadakan Geladi Ruang dan Geladi Posko, untuk mendorong sistem dan mekanisme yang efektif dalam menghadapi keadaan darurat bencana di Kabupaten Kudus,” katanya.

Selanjutnya, ada dua tujuan dan target utama diadakannya kegiatan ini. Pertama, meningkatnya ketrampilan dan pemahaman para pihak dalam menghadapi situasi darurat bencana di wilayahnya. Kedua, tersedianya informasi terkait pembagian peran antar aktor dan kebutuhan sumberdaya yang dibutuhkan.

“Kegiatan ini merupakan lanjutan program pendampingan LPBI NU selama 2 tahun di Kabupaten Kudus yang menghasilkan beberapa dokumen penting. Diantaranya kajian risiko kabupaten, mekanisme penanganan darurat bencana, SOP peringatan dini banjir, SOP kedaruratan bencana tingkat Kabupaten dan Rencana Kontinjeni Banjir di Desa Karangrowo Kabupaten Kudus,” jelasnya.

Direktur Pemberdayaan Masyarakat BNPB, Lilik Kurniawan, menyampaikan bahwa bencana harus dikelola dengan ikhtiar pencegahan atau mengurangi risiko bencana. Menurutnya, BPBD Kudus juga telah dapat bersinergi dengan berbagai pihak dalam penangana bencana. Berdasarkan survei di Cobe kesiapsiagaan, lebih 96% masyarakat Kudus mampu selamat dari bencana karena dirinya sendiri. Selebihnya, 2 % karena campur tangan orang lain dan 3% lagi dari pihak luar.

“Kami sangat bangga karena LPBI NU yang selama ini menjadi mitra strategis BNPB terus dapat bersinergi di masyarakat. Saat ini bukan lagi saatnya menunggu bencana, tetapi kita harus mleakukan sesuatu sebelum bencana terjadi. Diantara caranya melalui geladi agar semua komponen siap, baik OPD, masyarakat, relawan, media, dunia usaha dan sebagainya,” ujar Lilik.

“Ini adalah pelajaran yang sangat mahal, karena tidak setiap tahun mampu melaksanakan, dan sambil mengevaluasi dokumen yang ada,” imbuhnya.

Sekretaris BPBD Kudus, Junaidi, mengucapkan terima kasih kepada LPBI NU yang telah menjadi mitra BPBD Kudus. Katanya banyak kegiatan dan dokumen yang disinergikan serta diambil manfaat untuk kepentingan kemanusiaan di Kudus. Dokumen-dokumen itu penting sebagai bahan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat Kabupaten Kudus.(rid, adb)

Comments