SEMARANG, Suaranahdliyin.com – Kelompok pemuda yang mengatasnamakan diri Komunitas Peduli Kepemimpinan Bersih Jawa Tengah, menggelar diskusi bertajuk ‘’Mewujudkan Kepemimpinan Bersih Jawa Tengah: Menyongsong Pilkada Damai Jawa Tengah 2018’’.
Diskusi digelar di ruang pertemuan Banaran Kopi Jl. Tri Lomba Juang 3, Mugas, Semarang. Tiga narasumber didaulat menjadi pemantik diskusi, yakni Alfi Satiti (Fatayat NU Jawa Tengah), Moh. Syukur Fachrudin (aktivis pemuda Jawa Tengah), dan Siti Zuhriah Rahma (Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah).
Koorinator Komunitas Peduli Kepemimpinan Bersih Jawa Tengah, Arief Dwi Purnomo, mengatakan, ada lima hal penting yang dikemukakan menghadapi Pilkada Jawa Tengah memilih Gubernur dan Wakil Gubernur pada 2018 mendatang.
‘’Pertama, kami meminta seluruh partai politik dan seluruh elemen demokrasi di Jawa Tengah, bersama-sama mewujudkan pemimpin ideal bagi rakyat, tanpa embel-embel politik transaksional,’’ tegasnya.
Menurut Arif, itu bisa diwujudkan dengan menerapkan sejak awal proses rekrutmen calon-calon yang akan maju Pilkada mendatang, agar memenuhi prinsip prinsip partisipasi masyarakat, transparansi, integritas, prestasi, dan rekam jejak yang baik guna terwujudnya kepemimpinan bersih di Jawa Tengah sesuai harapan dan demika kebaikan rakyat Jawa Tengah.
‘’Kedua, meminta seluruh partai politik dan elemen demokrasi di Jawa Tengah dalam menentukan dan memilih calon Gubernur dan Wakil Gubernur, bukan didasarkan semata-mata atas calon-calon yang disuguhkan dari elit pusat (Jakarta), melainkan lebih berdasar pada tingkat kedekatan sang kandidat dengan rakyat (basis konstituen) dan memahami masalah berikut cara mengatasi masalah yang ada,’’ terangnya.
Ketiga, lanjut Arif, pihaknya meminta seluruh partai politik dan seluruh elemen demokrasi di Jawa Tengah, tidak menetapkan calon Gubernur dan wakil Gubernur yang terindikasi korupsi dan berperilaku Arogan.
Selanjutnya, keempat, meminta seluruh partai politik dan elemen-elemen demokrasi di Jawa Tengah, agar bersama-sama menyuguhkan calon-calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang punya pengalaman memimpin di level Jawa Tengah.
‘’Kelima, kami mendorong dimunculkannya calon pemimpin perempuan yang berintegritas, berpengalaman dan dekat dengan rakyat sebagai komitmen partai politik mewujudkan politik tanpa diskriminasi, guna mewujudkan kepemimpinan bersih di Jawa Tengah,’’ tegas Arif. (rls/ ros)