KUDUS,Suaranahdliyin.com – Setiap menjelang Konferensi Cabang (Konfercab) Nahdlatul Ulama Kabupaten Kudus 3 Maret mendatang, para aktivis maupun pengurus selalu ramai membicarakan figur pemimpin yang cocok menjadi Nakhoda PCNU.
Alumni Pelatihan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) Kudus misalnya, telah memberikan kriteria bagi ketua PCNU Kudus masa hidmah 2019-2024. Menurut mereka, sosok yang pas memimpin adalah kader yang memiliki kejelasan akan jenjang organisasinya dan bisa bekerja sama.
“Ketua NU kedepan harus jelas jenjang kaderisasinya, bisa bekerja sama. Yang penting pernah mengikuti PKPNU,”tandas ketua alumni PKPNU Kudus, Sholeh Syakur kepada Suaranahdliyin.com, Rabu (27/2/2019) kemarin.
Ia menegaskan kebutuhan organisasi pada era milineal tidak harus mereka yang memiliki latar belakang pendidikan akademik maupun pesantren semata. Tetapi harus mempunyai kriteria yang mampu membawa organisasi, mampu melayani dan tidak minta dilayani.
“Perkembangan zaman menuntut kader yang visioner, milioner dan misionerny. Intinya punya silsilah NU-nya jelas,”tegas dhe Syakur,sapaan akrabnya.
Idealnya, kata dia, pemimpin NU kedepan sangat paham akan kebutuhan. Termasuk mensinkronkan generasi tua dan muda agar selalu tetap terjaga serta mengakomodasi kader sesuai bidang dan profesinya.
“Sekali lagi, tidak cukup hanya memiliki kedekatan individual, tapi mau mendengar kader yang jauh namun jelas ke-NU-annya,”tegas dhe Syakur, sapaan akrabnya.
Ketika ditanya nama-nama, Dhe Syakur menyebut sejumlah figur . Diantaranya, H. Asyrofi Masyito (ketua Lakpesdam NU Kudus) , H. Fajar Nugroho (wakil ketua PCNU) Sya’roni Suyanto (Ketua LAZISNU), KH. Moh.Afif (ketua RMINU), H. Sarmanto Hasyim (Ketua PC GP. Ansor Kudus), H. Kisbiyanto (Ketua ISNU Kudus).
“Mereka semua ini layak dipilih lantaran loyalitas dan pengabdiannya di NU sudah sangat diakui nahdliyin,”tandasnya.(adb/ros)
