
SEMARANG,Suaranahdliyin.com – Sejumlah santri-mahasiswa yang tergabung dalam Community of Santri Scholars of Ministry of Religious Affairs (CSS MORA) Walisongo ngaji jurnalistik di halaman auditorium 2 kampus 3 UIN Walisongo Semarang, Rabu (7/11/2018). Komunitas yang terwadahi dalam Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Zenith ini menggelar pelatihan penulisan straight news Mukhamad Zulfa (kontributor NU Online).
Mukhamad Zulfa mengatakan menulis berita perlu sebuah kekuatan yang mengandung arti keberanian untuk menyuarakan kebenaran. Tak hanya berhenti dalam layar komputer saja, namun harus dipublikasikan dengan baik.
“Bukan hanya mengamalkan 5 W ditambah 1 H saja, itu masih kurang. Harus ada tambahan 1 S yaitu (strong) kekuatan.”ujarnya.
Bujang kelahiran Pati juga menambahkan jurnalis itu sebenarnya mengemban misi kenabian yakni mengabarkan kebenaran kepada khalayak luas. Hal ini senada point pertama dari 9 elemen jurnalistik yang ditulis Bill Kovach and Tom Rosenstiel.
“Karena kebenaran menjadi kunci penting untuk memberikan kabar kepada masyarakat.”terang Zulfa yang juga ustasdz Darul Falah Besongo Semarang ini.

Semangat yang dimiliki nabi menyuarakan kebenaran, kata Zulfa, harus menjadi nafas santri dalam menulis. Mampu memilah dan memilih materi berita yang memiliki nilai berita yang bagus.
“Selain itu, mampu menyajikan berita penting dan menarik. Ditambah lagi, dapat mengemas berita yang layak untuk disajikan kepada pembaca.”tandasnya.
Dalam pelatihan yang menjadi gerbang awal untuk memantapkan kru baru LPM Zenith masuk dunia pers kampus ini, Zulfa mengharapkan santri yang selama ini berkutat di pesantren harus mampu beradaptasi dengan dunia kampus.
“Termasuk mampu menjawab tantangan dalam menghadapi perkembangan zaman.”tegasnya. (adb/ros)