Gus Rojih: Nahdlah Bermakna Satu Gerak Bukan Sekali Gerak

0
1142
Gus Rojih menyampaikan tausiyah

JEPARA, Suaranahdliyin.com – Nahdlatul Ulama (NU), adalah organisasi keagamaan terbesar di Indonesia yang memiliki sejarah panjang, mampu bertahan dalam mengarungi pelbagai situasi dan kondisi perjalanan bangsa ini, serta setia mengawal dan menjaga keutuhan bangsa dalam naungan Negara Kesatuan Republik Indonesa (NKRI).

Penetapan nama NU merupakan usulan KH. Mas Ali bin Abdul Aziz, yang kemudian dalam forum para kiai disepakati dan diresmikan pada tanggal 16 Rajab 1344 H. Sekarang tanggal itu dikenal sebagai hari lahir NU yang diperingati warga Nahdliyyin setiap tahun.

NU menjadi penegas terhadap aktivitas perjuangan dakwah para kiai. Melalui NU, para kiai yang sepaham, memiliki cita-cita yang sejalan dan sama-sama pemegang tradisi, sebagai wadah formal, sehingga pengembangan Islam ala ahlus sunnah wal jamaah (Aswaja), dapat berjalan optimal serta mampu menyentuh sekup lebih luas dan global.

Gus Rojih Ubab Maimoen Zubair, mengutarakan hal itu dalam pengajian umum dalam rangka Pelantikan Pengurus Ranting NU Desa Sowan Lor, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, Kamis (28/12/2017) lalu.

Gus Rojih –sapaan akrab KH. Agus Rojih Ubab Maimoen Zubair- menuturkan, bahwa di awal berdirinya NU, banyak protes ditujukan kepada Hadlrotusy Syaikh KH. Hasyim As’ari. Para kiai mempertanyakan pemilihan kata “nahdlah”, yang secara gramatikal mengandung faidah marroh, yaitu aktivitas yang dilakukan sekali.

Dengan kata lain, kata nahdlah dipahami mengandung makna gerakan yang dilakukan sekali saja, sehingga para kiai kemudian mengusulkan kata “nuhudlah” yang dinilai lebih luas maknanya, yaitu gerakan yang dilakukan berulang-ulang.

‘’KH. Hasyim Asy’ari memiliki pemahaman berbeda dengan para kiai, bahwa nahdlah adalah satu gerak, bukan sekali gerak. Pengertiannya, NU merupakan gerakan serentak para ulama dalam suatu pengarahan dan komando, sehingga gerakan ulama dilakukan secara bersama-sama dan terorganisasi,’’ ungkapnya.

Ditambahkan Gus Rojih, bahwa Kiai Hasyim dalam penjelasannya mengemukakan, NU adalah gerakan ulama yang dari awal berdirinya sampai kapan pun, adalah satu gerakan yang sama. “Sejatinya gerakan organisasi NU saat ini, adalah gerak dari organisasi pada masa awal berdirinya NU,” paparnya. (misbah, qiem/ ros)

Comments