Gandeng RJI, IAIN Salatiga Gelar Workshop Scientific Writing dan Akreditasi Jurnal

0
1443
Workshop Scientific Writing for International Publication dan Tata Kelola Jurnal menuju Akreditasi Nasional di IAIN Salatiga, baru-baru ini.

SALATIGA, Suaranahdliyin.com – Relawan Jurnal Indonesia (RJI) Korda Jawa Tengah bekerja sama dengan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Salatiga menyelenggarakan Workshop Scientific Writing for International Publication dan Tata Kelola Jurnal menuju Akreditasi Nasional, Selasa (27/11/2018) lalu.

Workshop dibuka oleh Wakil Rektor II, Kastolani Ph.D. Kastolani, menyampaikan, urgensi tulisan ilmiah terindeks scopus dan akreditasi jurnal, adalah untuk berkontribusi baik kepada pribadi maupun lembaga. ‘’Saat ini, IAIN Salatiga memiliki delapan jurnal dari 11 jurnal yang terindeks web SINTA. Ini menunjukkan, 73 % jurnal di IAIN Salatiga telah terindeks web sitasi nasional itu,’’ katanya.

Prof. Dr. Zakiyyudin Bhaidawy (Editor IJIMS, jurnal terindeks Scopus di IAIN Salatiga), mengutarakan, ada kesalahan yang umum dilakukan para penulis artikel jurnal, sehingga belum berhasil menembus jurnal internasional terindeks scopus.

‘’Poinnya pada kehati-hatian dalam membuat judul, abstrak dan referensi. Perlu juga ditampilkan aspek novelty (kebaruan) dari karya-karya terdahulu dalam sebuah manuscript jurnal. Secara terperinci, penulis harus mengemukakan mulai dari judul, abstrak, kata kunci, pendahuluan, metode, hasil temuan, simpulan dan referensi,’’ jelasnya melalui rilis yang diterima Suaranahdliyin.com.

Yoris Adi Maretta, Ketua RJI Korda Jawa Tengah dan associate Editor DOAJ wilayah Asia, dalam dalam workshop yang diikuti 43 peserta eksternal dari 15 institusi pendidikan dan 20 pengelola jurnal IAIN Salatiga, menyampaikan mengenai tata kelola jurnal menuju akreditasi. Menurutnya, ada beberapa hal yang penting diperhatikan.

‘’Jurnal memiliki E-ISSN dan P-ISSN, memiliki DOI (Digital Object Identifier), telah terbit selama dua tahun berturut-turut, adanya author guidelines (gaya selingkung), penyediaan template artikel dan konsistensi, diversity of reviewers, editors & authors, publication ethics sesuai dengan COPE dan Jumlah Sitasi di GS,’’ ungkapnya. (faizal, helmi/ adb, ros)

Comments