Di Kudus, PP Muslimat Paparkan Lima Tantangan Organisasi

0
1513
Ketua PP Muslimat NU Hj Siti Imaroh memberikan sambutan mewakili Ketua umum PP Muslimat Hj Khofifah Indar Parawangsa

KUDUS,Suaranahdliyin.com – Menghadapi perkembangan zaman dengan persoalan yang semakin kompleks, terdapat lima tantangan yang harus diselesaikan secara kompak oleh seluruh anggota Muslimat NU.

Hal itu disampaikan oleh Pimpinan Pusat Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa dalam acara Peringatan Harlah ke-73 Muslimat yang diadakan oleh PW Muslimat NU Jawa Tengah di Alun-alun Kabupaten Kudus, Ahad (24/02/19).

“Muslimat sebagai poros pergerakan kaum perempuan harus mampu menjawab tantangan untuk menjaga NKRI,” kata Khofifah dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Hj. Siti Aniroh Efendi Yusuf, ketua PP Muslimat NU.

Tantangan pertama, jelasnya, yaitu persoalan keagamaan. Menurut Khofifah sekarang muncul organisasi keagamaan yang mengusung fundamentalisme sebagai semangat dakwah sehingga banyak paham yang kemudian menjadi radikal dan intoleran.

“Muslimat harus mampu mengatasi ini dengan dakwah Islam yang ramah dan toleran,” tandasnya.

Tantangan kedua, menyangkut persoalan narkoba. Mengutip data dari Badan Narkotika Nasional (BNN), Ia menyampaikan ada sekitar 53 juta orang telah terjangkiti narkoba dengan kaum pelajar sebagai pengguna terbanyaknya. Menurut Khofifah hal itu merupakan tanggung jawab bagi seorang ibu untuk mendidik anak dan keluarga agar tidak terjerumus pada narkoba.

“Selanjutnya, Tantangan ketiga adalah kemiskinan,” tambahnya. “Rendahnya akses ekonomi itu berdampak pada pendidikan yang tertinggal, utamanya di daerah-daerah pinggiran,” imbuhnya.

Harlah ke 73 Muslimat NU di Kudus juga dimeriahkan puluhan penari Sufi dari Pecinta Sholawat Safinatun Najah Bonalas Besito Gebog Kudus

Tantangan keempat, menurut Khofifah yaitu penguasaan teknologi dan informasi harus dimiliki oleh ibu-ibu agar tidak terbawa arus liberalisasi informasi. Terutama fungsinya juga untuk mengawasi perilaku anak dan keluarga dalam pergaulan.

“Ibu-ibu jangan gaptek teknologi, mari awasi anak-anak kita dari dampak negatif teknologi seperti pornografi, hoaks dan lain sebagainya,”pintanya.

Adapun tantangan kelima adalah maraknya hoaks, ujaran kebencian dan fitnah. Demikian itu tidak bisa dimungkiri bahwa belakangan ini banyak informasi yang dipelintir dan mengancam keutuhan kehidupan bersama.

“Muslimat NU menggalang ikrar sejak peringatan Harlah di GBK lalu untuk menolak hoaks, ujaran kebencian dan fitnah,” tegasnya.

Kelima tantangan itu, kata Khofifah, harus menjadi perhatian pokok yang harus dipikirkan Muslimat NU di usia ke 73 tahun supaya lebih eksis dalam menjaga NKRI dan mewujudkan kehidupan yang sejahtera dalam beragama, berbangsa dan bernegara.

“Mari mewujudkan warga Indonesia yang sejahtera melalui Muslimat NU tercinta,” pintanya.

Berdasarkan pantauan Suaranahdliyin.com, sekitar 26.000 peserta memadati lokasi acara. Mereka datang dari berbagai penjuru wilayah yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Sambutan Khofifah ini sekaligus menutup rangkaian acara dan menjadi ikrar bersama untuk melawan hoaks, ujaran kebencian dan fitnah.(gie,rid,adb/ros)

Comments