Perkuat Islam Nusantara Lewat Riset

0
1277
M. Aziz Hakim foto bersama dengan akademisi STAINU Temanggung

TEMANGGUNG, Suaranahdliyin.com – STAINU Temanggung mengadakan Stadium General dengan tema “Penguatan STAINU Temanggung Berwawasan Riset Islam Nusantara dalam Menjawab Tantangan Era Revolusi Industri 4.0” di Lantai III Aula STAINU Temanggung,  Sabtu (8/09/2018) lalu.

Dalam paparannya, M. Aziz Hakim, Kepala Seksi Pengabdian Kepada Masyarakat Subdirektorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam pada Kementerian Agama RI menegaskan banyak hal tentang riset berwawasan Islam Nusantara.

“Ada tiga kata kunci dalam tema ini. Kampus riset, Islam Nusantara dan Revolusi Industri 4.0. Tema ini berat dan minimal kita mulai dari hal-hal kecil,” tegas M. Aziz Hakim yang juga Wakil Sekjen PP. GP. Ansor 2015 – 2020 tersebut itu.

Untuk STAINU Temanggung, Aziz Hakim berpesan agar menguatkan Tri Darma Perguruan Tinggi. “Ada pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Ini harus terkoneksi dan saling mendukung karena menjadi tiga hal yang tidak bisa dipisahkan,” katanya.

Dia mengutarakan, riset yang berwawasan Islam Nusantara bisa dimulai dengan pola pikir tawazun dan moderat sebagai ruh dari Islam Nusantara itu sendiri.

“Islam Nusantara itu tipe Islam Indonesia yang tengah-tengah. Tidak mainstream kanan dan kiri. Harus paham tekstual dan kontekstual. Saya merujuk Rais Am PBNU KH. Ma’ruf Amin. Intinya, Islam Nusantara itu pada wilayah fikrah (pemikiran), akidah (keyakinan), amaliyah (amalan), harakah (gerakan),” jelasnya.

Apakah bisa STAINU menjawab era Revolusi Industri 4.0? Aziz menegaskan bisa? “Minimal dikuatkan pada penelitiannya. Karena di sini belum ada fakultas atau jurusan eksak, FMIPA. Tapi kemarin sudah ada beberapa dosen sini lolos kluster penelitian Kemenag,” paparnya.

Ditambahkannya, ada beberapa tipologi mahasiswa, salah satunya Mahasiswa yang memiliki pengetahuan intelektual dan aktif dalam kegiatan organisasi maupun pengabdian masyarakat.

“Dari beberapa tipologi mahasiswa, mahasiswa STAINU Temanggung harus mampu mengembangkan pengetahuan intelektual akademis dan mampu berkontribusi dalam kegiatan organisasi ataupun pengabdian masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya,” tuturnya.

Dikakatakannya pula, salah satu cara kampus riset menjawab tantangan saat ini adalah dengan menulis. “Dengan menulis dosen dan mahasiswa STAINU Temanggung dapat memperkenalkan lembaganya dalam kancah nasional maupun internasional,’’ ujarnya. (dama, ibd/ ros, adb)

Comments