TEMANGGUNG, Suaranahdliyin.com – Jajaran pengurus badan otonom NU ranting Jambon secara resmi di lantik. Pelantikan bersama pengurus IPNU-IPPNU, GP Ansor serta Banser, Fatayat NU dan Muslimat NU itu terlaksana di aula Balai Desa Jambon, Kecamatan Gamawang, Temanggung, Ahad (07/07/19).
Ratusan orang yang berasal dari lintas Banom itu mengikuti acara dengan khidmat. Acara pelantikan dihadiri oleh ketua PCNU Temanggung, Ketua PC GP Ansor, PC Fatayat NU Temanggung, Kepala Desa Jambon, jajaran pengurus MWC NU Gemawang beserta banomnya dan tokoh masyarakat setempat.
Ketua Pengurus Ranting NU Jambon, Warsito berharap adanya acara ini semakin mengukuhkan niat dan menjalankan amanah organisasi. Ia juga berharap para pengurus bisa menjadi representasi tokoh dan pendiri NU yang menumbuhkan Islam Aswaja yang ramah dan toleran.
“Dengan acara ini kami berharap semua eksponen NU dapat menjalankan amanah dan janji setia terhadap NU sebagai representasi dari cita-cita pendiri nahdlatul ulama yaitu menegakkan ajaran islam ahlussunah wal jama’ah annahdliyah yang ramah, toleran dan moderat,” paparnya.
Pihaknya juga menerangkan bahwa ini merupakan kali pertama dalam sejarah NU Jambon dalam mengadakan pelantikan bersama-sama. Dukungan dari berbagai macam pihak sangat membantu suksesnya penyelenggaraan acara ini.
“Terima kasih kami ucapkan atas partisipasi dari berbagai komponen atas bantuan material dan spiritual kepada kami, semoga Allah membalas segala macam bantuan yang telah diberikan,” ucapnya.
Acara dilanjutkan dengan tausyiyah resmi dari ketua PCNU Temanggung, KH. M. Furqon Masyhuri. Banyak motivasi yang diberikan kepada seluruh pengurus badan otonom bahwa Nahdlatul Ulama sebagai organisasi warisan para ulama pendiri bangsa perlu untuk selalu dirawat dengan baik.
“Sejarah telah mencatat bahwa tanpa peran NU, bangsa ini akan sangat mungkin tadak terbentuk. Saat ini kita perlu waspada bahwa ada beberapa oknum organisasi yang berusaha untuk memecah belah persatuan bangsa ini,” terangnya.
Ia juga menjelaskan bahwa sanad keilmuan NU, akan ditemukan satu titik terang bahwa kitab rujukan warga NU bersambung hingga Rasulullah Saw. Maka tidak perlu ragu untuk selalu memegang prinsip berkhidmad kepada organisasinya para ulama ini.
“Keadaan 10 tahun yang akan datang sangat ditentukan keberadaan kita hari ini. Seorang ibu yang salah dalam mendidik maka akan berimbas pada sikap dan sifat anaknya. Begitu juga jika anak salah dalam bergaul maka kondisi negeri ini akan berada dalam kehancuran,” imbuh pengasuh PP Al Hidayah Prapak ini.
Acara kali ini juga dimeriahkan dengan penampilan grup rebana dari TPQ Roudloturrahmah yang juga mewakili LESBUMI ranting Jambon. (Ibda/rid)