SEMARANG, Suaranahdliyin.com – Majlis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan istighosah dan doa bersama, belum lama ini.
Istighosah dan doa bersama digelar, dengan harapan penyelenggaraan Pilkada serentak 2024 berjalan lancar, damai, dan kondusif.
Acara yang diikuti oleh ratusan santri dari berbagai pondok pesantren di Kota Semarang itu, dilangsungkan di Wisma Perdamaian, Semarang.
“Semoga pelaksanaan pilkada yang akan dilaksanakan beberapa hari ke depan dapat berjalan sejuk, damai, dan kondusif,” kata Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana di sela acara.
Dia mengatakan, pada penyelenggaraan pilkada 2024, sejumlah tahapan telah dilaksanakan, mulai dari pendafataran dan penetapan calon hingga saat ini sudah memasuki tahapan kampanye.
Rencanannya, tahapan pemungutan dan penghitungan suara akan dilaksanakan pada 27 November 2024.
Mendekati hari puncak tersebut, lanjut Nana, terkadang suasana semakin memanas. Maka, doa bersama menjadi salah satu upaya batiniah agar tercipta pilkada damai.
Upaya yang sama juga diselenggarakan oleh kepolisian dengan menggelar doa lintas agama di Simpang Lima beberapa hari lalu.
Pj Gubernur Jateng itu mengingatkan, agar masyarakat tidak mudah termakan berita hoaks dan ujaran kebencian. Juga hal-hal yang mengarah pada provokasi dari oknum-oknum tertentu.
Menurutnya, Pilkada harus menjadi instrumen kemaslahatan, khususnya untuk memilih pemimpin yang terbaik. Perbedaan pilihan sudah hal biasa dan sudah seharusnya untuk dihormati.
“Kita hormati pilihan seseorang, saling menghormati. Ini dinamika politik dan semua punya pilihan masing-masing,” pesannya.
Sedang Ketua MUI Jateng, KH Ahmad Darodji menyatakan, pelaksanaan Pilkada 2024 ini harus berjalan aman, nyaman, dan tertib. Persaudaraan tetap menjadi hal utama meskipun berbeda pilihan.
KH Ahmad Darodji menambahkan, istighosah dan doa bersama tersebut juga sebagai upaya batiniah untuk menyiapkan diri menghadapi musim hujan. Ia berharap tidak terjadi musibah di Jawa Tengah.
“Kita juga harus bersiap menghadapi (potensi) bencana. Kita berharap tidak ada musibah, kalau terjadi musibah kita sudah bersiap untuk tanggap bencana,” tuturnya. (ros, rid/ adb)