KUDUS,Suaranahdliyin.com, Mlaku Mlaku Bareng Santri (MMBS) di Alun-alun Kudus, Ahad (29/10) pagi tadi sangat luar biasa. Bukan saja diikuti sekitar 100 ribu santri dan pelajar, juga adanya atraksi pagar Nusa menyemarakkan kegiatan puncak Hari Santri Nasional (HSN) di Kudus ini.
Sebelum start MMBS, puluhan pesilat dari MTs Tahfidz Yanbu’ul Qur’an Menawan menampilkan senam jurus khas Pagar Nusa. Kemudian, para pesilat Pagar Nusa dari pondok pesantren Qudsiyah Kudus dan pondok pesantren Sabilul Rosyad Pringsewu Bakalan Krapyak menunjukkan kemampuannya memecah genteng dengan kepala, mematahkan besi pakai tangan kosong, menarik mobil dan tubuh dilindas motor trail.
Saat pesilat Adi Purnomo menarik mobil sedan dengan 10 penumpang memukau ribuan pasang mata peserta MMBS. Mobil diikat pakai tali kemudian ditarik dengan mulut Andri berjalan hingga sejauh 10 meter lebih.
Atraksi berlanjut, tujuh orang pesilat tidur di aspal kemudian dilindas dua motor trail secara bergiliran yang dikendarai Hari Sudrajat dan Yuni Agustin pesilat perempuan. Mereka yang dilindaspun tidak mengalami cedera apapun.
Menurut pelatih Ahmad Suja’i, para pesilat pagar nusa mempersiapkan atraksi ini hanya dua kali latihan. “Alhamdulillah, plong rasanya. Semua berjalan lancar,”ujarnya singkat.
Saat menarik mobil, tutur Suja’i, Adi Purnomo masih menjalankan ibadah puasa. “Ia termasuk seorang santri yang melaksanakan riyadhoh puasa tiap hari,”imbuhnya.
Ketua IPS NU Pagar Nusa Kudus Husnul Khitam merasa bangga terhadap para pesilatnya. Ia mengatakan atraksi semacam ini sering diperagakan pencak silat Pagar Nusa pada setiap event Nahdlatul ulama maupun kegiatan lainnya.
“Tujuannya bukan untuk kesombongan. Tetapi menunjukan bila pencak silat itu mampu menjadikan badan sehat jasmani dan rohani,”ujarnya.
Disamping atraksi Pagar Nusa, MMBS juga disemarakkan senam Dzikir bersama siswi Pondok Pesantren Yanabiul Ulum wa Rahmah MANU Banat Kudus. Drum Band dari MAN 1 Kudus dan Group musik KS2K n Friends dengan vokal Gus Apang dkk turut menghibur peserta. (tim suaranahdliyin).