
KUDUS, Suaranahdliyin.com – Menjadi kontingen Jawa Tengah dalam gelaran MTQ Nasional 2020 di Padang adalah yang pertama kalinya bagi Muhammad Musyafak. Ia bahkan tak mengira bakal menjadi juara dalam ajang tersebut mengingat banyak pesaing berat yang lebih berpengalaman mengikuti MTQ Nasional.
“Benar-benar pertaruhan mental karena sejak awal saya tidak ditarget juara oleh pelatih, tapi Alhamdulillah, hasilnya justru lebih baik,” ujar pria asal Desa Margorejo, Dawe, Kudus ini.
Ya, pada ajang nasional bergengsi itu, Muhammad Musyafak meraih juara 3 cabang kaligrafi mushaf. Ia memenangkannya dengan penuh perjuangan dan doa.
“Saya latihan 13 kali dalam sehari, selama persiapan MTQ Nasional tersebut. Dan sebagai penunjang spiritual saya baca manaqib Syaikh Abdul Qadir,” ujar alumni MA NU Miftahul Falah Cendono ini.
Musyafak juga menceritakan kejadian unik ketika ia masih bertahan menyelesaikan lomba, padahal sebagian besar yang lainnya berhamburan keluar ruangan.
“Jadi ketika itu sedang ada gempa skala magnitude di sana. Semua peserta yang seruangan dengan saya panik dan keluar. Tapi saya masih meneruskan ngecat karena khawatir tidak selesai,” katanya disertai tawa.
Keberhasilan dalam ajang MTQ Nasional ini bagi Musyafak sekaligus melengkapi koleksi penghargaan dalam kurun 12-an tahun karirnya di dunia seni kaligrafi. Sebelumnya ia juga telah membina puluhan santri yang meraih juara di lebih dari 150 ajang di semua tingkatan lokal maupun nasional.
“Unik memang, karena banyak murid-murid saya yang mendahului saya untuk lomba di tingkat nasional. Tapi tidak apa, Alhamdulillah tsumma Alhamdulillah,” ungkapnya.(rid, adb, gie/ros)