
SEMARANG, Suaranahdliyin.com – Disadari atau tidak, sebenarnya para pemuda bisa mengambil peran penting dalam menjaga dan merawat Pancasila, bahkan bisa berada di barisan yang terdepan.
Demikian disampaikan ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jateng, Prof Dr Syamsul Ma’arif M.Ag kepada Suaranahdliyin.com, Rabu (24/6/2020).
“Pemuda harus berada di garis terdepan dalam menjaga dan merawat Pancasila. Jangan terpesona dengan ideologi trans nasional sedikit pun,” tegasnya.
Dia mengemukakan, kelompok radikal sekarang ini sedang gencar berusaha menggaet para pemuda melalui teknologi digital untuk menarasikan ideologi mereka. Orientasi pokoknya adalah memprovokasi, melemahkan NKRI, dan berkeinginan mengganti sistem pemerintahan.
“Maka pemuda harus menyadari, bahwa secara horizontal, Indonesia menunjukan fakta kemajemukan yang terdiri dari keragaman suku bangsa, agama, adat istiadat, budaya dan perbedaan unsur-unsur kedaerahan. Pluralitas ini bisa menjadi modal sosial dan kultural yang sangat tinggi nilainya, dan bisa menjadi perekat jika semua komponen masyarakat bisa mengelolanua,” ungkapnya.
Ditambahkanyya, dengan kekuatan literasi dan keterbukaan wawasan serta daerah, anak muda mestinya mampu senantiasa mengawal dan membangkitkan semangat menjaga persatuan dan kesatuan.
“Terlebih di masa pandemi sekarang, pemuda wajib menjadi pelopor untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, serta mengambil peran mengantisipasi penyebaran ajaran-ajaran radikal yang sengaja hendak menunggangi isu covid. Pemuda harus tetap kritis, jangan lengah sedikipun, dan harus bersama pemerintah mengawal NKRI,” tandas guru besar UIN Walisongo tersebut. (mail, rid, ros, gie/ luh, adb)