Gelar Ta'aruf Pengurua
Rais MWC NU Kota Kudus Sampaikan Tugas Utama Pengurus dan Nahdliyin

0
920
Kiai dan sesepuh NU Kota Kudus menghadiri Ta’aruf MWC NU Kota Kudus

KUDUS, Suaranahdliyin.com – Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) kecamatan Kota Kudus menggelar ta’aruf pengurus di Aula pondok pesantren Yanbu’ul Qur’an  Kecamatan Kota, Selasa malam (11/6/2024).Kegiatan dihadiri seluruh Mustasyar, Syuriyah dan tanfidziyah MWC NU Kota masa khidmah 2024-2029.

Dalam sambutannya, Rais Syuriah MWC NU Kota Kudus KH Ali Muqoddas menyampaikan empat tugas utama pengurus dan warga NU (nahdliyin). Pertama, mengingat kembali sejarah lahirnya Nahdlatul Ulama yang dipandhegani oleh para kiai dan wali Allah.

“NU bukan organisasi sembarangan. Karenanya kita sebagai jama’ah sekaligus jam’iyah harus benar-benar membela Nahdlatul Ulama,”ujarnya.

KH. Ali Muqoddas menegaskan NU tidak boleh bubar, sebab NU tiangnya Indonesia. Tugas  kedua warga NU adalah mempertahankan Islam Ahlussunnah Wal Jamaah (aswaja) an-Nahdliyah dan melestarikan dan memperjuangkan di bumi Nusantara, Indonesia.

“Ini sesuai dengan wasiat Mbah Abdul Wahab Chasbullah, bahwa siapa saja yang menghidupkan NU maka rejekinya akan ditanggung dan didoakan dicukupi. Doktrin inilah yang harus kita pegang kuat-kuat untuk menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks,”tandasnya.

Ajaran Islam Aswaja, imbuh dia, merupakan peninggalan Rasulullah (atsarun nubuwwah) sahabat dan ulama yang harus kita jaga.Teknik yang harus dilakukan antara lain dengan memasukkan lebih banyak tokoh ke struktur NU di Kecamatan Kota Kudus.

“Cara lain dengan gemar melaksanakan pertemuan, Turba, pengajian dan pengkajian terhadap berbagai fenomena yang terjadi.”tambah KH. Ali Muqoddas.

“Juga kita gerakkan kader-kader NU (syubbanul yaum: GP Ansor, Fatayat, IPNU-IPPNU) untuk menguasai ilmu pengetahuan di berbagai bidang, baik keagamaan, pendidikan, perekonomian maupun kesehatan, sesuai dengan amanat Muktamar 33 di Jombang tahun 2015 silam, “sambung Rais dua periode MWC NU Kota ini.

Pengurus MWC NU Kota Kudus mengikuti Ta’aruf, Selasa malam

Tugas ketiga, lanjut KH Ali, menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari Sabang sampai Merauke. Dikatakan, jiwa nasionalisme harus ditanamkan pada setiap generasi muda dan anak-anak keluarga NU.

“Jika tidak, maka risikonya ialah mereka tidak akan mengenal apalagi mau berjuang menghidupkan NU, “ungkapnya.

Ditambahkan, jiwa nasionalisme sudah dicontohkan oleh ulama-ulama yang berpegang teguh pada ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jamaah. seperti Pangeran Diponegoro Berani angkat senjata. Itu memang zaman perang dengan menggunakan fisik dan jihad seperti resolusi jihadnya KH. Hasyim Asy’ari.

“NU harus ada di garda terdepan menjaga NKRI dan Pancasila. Jihad yang dibutuhkan saat ini yakni melawan radikalisme dan kelompok yang tidak sesuai dengan asas Pancasila.”tandas KH Ali.

Untuk tugas keempat, lanjut dia, menjadikan NU sebagai instrumen/alat untuk mensejahterakan masyarakat. “Sejahtera dalam kehidupan diniyyah, kesehatan, sejahtera dalam pendidikan dan ekonomi, serta umat ini tidak berada pada garis kemiskinan.

Di akhir sambutannya, ia menghimbau kepada seluruh pengurus, agar dalam berjuang melalui dan bersama NU dapat mengamalkan empat tugas secara ikhlas disertai tawakkal kepada Allah.

“Sebab pada akhirnya, semua usaha dan upaya akan dikembalikan kepada Allah.”terang KH. Ali Muqoddas.

Acara ta’aruf pengurus MWC NU Kota ditutup dengan merumuskan program kerja lima tahun ke depan. (adb/ros)

Comments