
PATI, Suaranahdliyin.com – Merayakan maulid atau kelahiran Nabi Muhammad SAW telah menjadi tradisi di kalangan umat Muslim, sedemikian para pelajar MA Salafiyah merayaan itu lebih awal, pada hari Kamis (7/10) yang bertempat dihalaman Parkir barat.
Seluruh peserta didik ikut terlibat dalam acara tersebut, penampilan group rebana putri sebagai pembuka acara dengan sholawatan membuat suasana menjadi tampak lain, dilanjut dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an dan Tahlil. Setelah sambutan dari kepala madrasah, dilanjut berjajen yang diiringi oleh group rebana putra.
Ada yang lain dalam perayaan muludan tahun ini, sebab tampil juga pertunjukan drama oleh anak-anak TEASA ( Teater Aliyah Salafiyah) dengan mengangkat cerita tentang kecintaan terhadap kajeng Nabi Muhammad SAW. Dalam pertujukan itu tidak hanya sekedar menampilkan hiburan semata, tapi juga sebagai bahan perenungan dan tuntunan. Di acara puncak di isi Mauidloh Hasanah KH. Muslim As Salamy dari Alasdoro Dukuhseti.
KH Abdul Kafi dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelaksanaan acara ini sebagai wujud cinta kepada Rasulullah. Beliau juga berharap kelak kita semua bisa dalam kebersamaan dengan Rasulullah di akhirat. Mencintai arti juga harus meneladani kanjeng Nabi Muhammad SAW.

KH. Muslim As Salamy dalam Mauidloh Hasanah menyinggung tentang Keteladanan dua orang sahabat yaitu anas bin malik, ibnu abbas, dalam melayani kebutuhan Rasulullah, yang menjadikan Rasulullah senang dan Ridlo kepada mereka. Dari cerita itu, hendaknya menjadi contoh bagi para siswa, sehingga guru2 menjadi senang dan ridlo sehingga menjadi barokah dan manfaat ilmu yang di sampaikan.
Beliau juga membahas tentang Etika bersholawat hendaknya menggunakan metode2 ilmu ‘arudl, bukan menggunakan nada2 lagu yang sekarang. Sopan santun terhadap lafadz-lagadz mulianya sholawat, yang merupakan sejarah dan puji-pujian terhadap baginda Rasulullah harus dijaga. (khil/ adb, ros, rid, luh, gie, mail, lam)