
JEPARA, Suaranahdliyin.com – Rencana kedatangan Ustadz Abdul Somad (UAS) di Jepara pada 1 September 2018 mendatang, memunculkan gerakan penolakan dari berbagai kalangan.
Sebelumnya, penolakan datang dari kelompok yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Mayong Cinta NKRI dengan Abdi Munif sebagai koordinator aliansi. Kini penolakan datang dari Forum Aswaja Nusantara (FAN) Jepara.
Koordinator FAN Jepara, Abdul Wahab, dalam siaran persnya, menyampaikan, rencana kedatangan UAS di Lapangan Mayong Jepara dalam kegiatan yang akan diselenggarakan Pondok Pesantren Al-Husna Mayong Jepara, memuculkan polemik di masyarakat.
‘’FAN Jepara mendukung dan mengapresiasi segala bentuk kegiatan keagamaan inklusif di Jepara. FAN Jepara tidak alergi dan tidak menolak kegiatan keagamaan baik itu pengajian, maulid dan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan ideologi Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),’’ katanya.
Namun, lanjutnya, kami menolak segala bentuk ide, gagasan, tindakan dan penyebarluasan paham radikal yang dapat membahayakan dan merongrong Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD NRI 1945.
‘’Tetapi kami menolak ideologi radikal yang berkedok ritual Aswaja. Dan rencana kedatangan UAS di Jepara, tidak dapat dilepaskan dari aktivitas orang-orang di belakangnya, yaitu kelompok Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Akidah dan ubudiyah (amaliyah) yang dikembangkan memang sesuai amaliyah Aswaja, tetapi siyasah yang dikembangkan condong kepada ideologi yang mengancam tegaknya Pancasila dan NKRI,’’ ungkapnya.
Untuk itulah, jelas Abdul Wahab, pihaknya menolak kehadiran UAS dan timnya di Jepara dengan segala atribut maupun simbol-simbol yang digunakan dikarenakan jejak digital mengisyaratkan dengan jelas bahwa UAS dan timnya berafiliasi dengan organisasi terlarang, yaitu HTI.
‘’Penolakan FAN terhadap kehadiran UAS tidak didasarkan pada kebencian personal, melainkan lebih pada mempertegas komitmen dalam upaya menangkal paham (ideologi) terlarang yang dikembangkannya, terutama ideologi khilafah,’’ paparnya.
Dia pun berharap kepada masyarakat, aparat kepolisian dan TNI bertindak tegas terhadap segala propaganda dan penyebarluasan ideologi khilafah dan berbagai atribut, leaflet, brosur, dan materi dakwah lain yang memuat konten ideologi terlarang dan HTI di Jepara.
‘’Demi terciptanya kondusivitas daerah dan menghindari keresahan masyarakat Jepara, aparat kepolisian dan TNI mesti mengambil langkah tegas dan strategis, di antaranya mencabut izin kedatangan UAS di Jepara,’’ tuturnya. (ros, ad, gie/ lam, rid, mail, luh)