KUDUS, Suaranahdliyin.com – Pj Bupati Kudus, Dr M Hasan Chabibie, menghadiri acara Dialog Kebudayaan Kudus bersama budayawan dan seniman lokal, yang dirangkai dengan tasyakuran atas diraihnya penghargaan Anugerah Kebudayaan Indonesia dari Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia. Acara tersebut berlangsung di Taman Krida Kudus pada Jumat (20/12/2024).
M Hasan Chabibie mengutarakan, bahwa keberhasilan Kabupaten Kudus meraih penghargaan bergengsi ini didukung oleh tiga faktor utama yang menjadi keunikan dan kekuatan budaya Kudus.
Disampaikan oleh Pj Bupati itu, bahwa salah satu keunggulan Kudus adalah kemampuan mentransformasi tradisi lokal, seperti tradisi Dhandangan, menjadi event budaya modern yang relevan dengan perkembangan zaman.
“Tradisi yang telah berlangsung selama lebih dari 500 tahun ini kini dikemas secara profesional dengan manajemen modern, pengelolaan pasar yang teratur, serta dukungan penuh Masyarakat,” tuturnya dikutip Suaranahdliyin.com dari IG @pemkabkudus, Sabtu (21/12/2024).
Selain itu, penggunaan dana desa secara strategis untuk mendukung acara-acara budaya di tingkat desa dan kecamatan juga menjadi pembeda utama Kudus dari daerah lain. Dana desa dialokasikan untuk berbagai program budaya, mulai dari persiapan menjelang Ramadan, peringatan hari jadi Kabupaten Kudus, hingga momen penting lainnya.
Pada kesempatan itu Hasan juga menyoroti peran penting industri kretek sebagai ikon khas Kudus. Menurutnya, kretek bukan hanya menjadi identitas budaya Kudus, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat tanpa kehilangan nilai tradisionalnya.
Untuk diketahui, melalui kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah, seniman, dan budayawan untuk mendukung kemajuan budaya Kudus. Selain itu, kegiatan ini menjadi momentum untuk mengidentifikasi potensi seni dan budaya di Kabupaten Kudus agar dapat terus dikembangkan. (mail, ros/ adb, gie)
