Yazid Albusthomi, Tekuni Teater Sejak di Pesantren

0
1371
Yazid Albusthomi

KUDUS, Suaranahdliyin.com – Masih ingat dengan Konser Budaya menyeramakkan 50 tahun Keluarga Kudus Yogyakarta (KKY) bertajuk ‘‘Gusjigang Nyawiji ing Sukmo’’, yang digelar di Lapangan Parkir Balai Jagong Wergu Wetan, pekan pertama Februari lalu?

Sebuah gelaran yang cukup sukses, dan mampu mempertemukan potensi-potensi seni dari kalangan pelajar dan  mahasiswa di Kabupaten Kudus dan lainnya. pertanyaannya, siapa sosok di balik sukses konser budaya tersebut?

Adalah Yazid Albusthomi, sosok di balik sukses konser budaya itu. Yazid adalah pelaku seni asli kelahiran Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Selepas dari MA. Qusiyyah, lelaki kelahiran Desa Garung Kidul, Kecamatan Kaliwungu ini melanjutkan studi fi Fakultas Adab dan Ilmu budaya UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Jiwa kesenimannya, sudah terasah sejak masih di pesantren. Sedang karir penyutradaraannya, dimulai sejak 2004 bersama Teater Vaya, yang berhasil menyabet penyaji terbaik II pada Festival Teater Pelajar se Eks Karisidenan Pati yang digelar di Universitas Muria Kudus (UMK).

Semasa duduk di semester III, ia bersama Teater Qiu MA Qudsiyyah, juga berhasil menjadi penyaji terbaik II. Ia juga telaten menyutradarai pentas-pentas sosial, di antaranya bersama KKY, Al-Mizan Yogyakarta, dan Teater Atab Dusun Bandaran Garung Kidul.

Di Yogyakarta, kemampuan berkesenian Yazid kian terasah, terutama di bidang pertunjukan kolosal. Di bawah naungan sang guru, Yulianto “Knyut” Kubro, Yazid yang awalnya hanya menjadi salah satu penabuh perkusi pada pentas puncak HUT Yogyakarta (2005), ahirnya dipercaya memegang  posisi penting pagelaran-pagelaran besar, baik yang bersifat lokal maupun nasional.

‘’Saya antara lain ikut  dalam Korlat pada ‘The Sampak Patrol’ JEC (2008), arrangger perkusi pada ‘Indonesia Anugraha Andhabuwhana’ Ramayana Ballet (2009), Korlat pada ‘Puncak Peringatan HUT TNI’ Alun-alun Utara Yogyakarta (2011), dan asisten sutradara ‘HUT le-78 Ansor’ di Stadion Manahan Solo (2012),’’ katanya.

Selain itu, ia juga menjadi kordinator acara pada ‘Drama Musikal Jahiliyah’ Taman Budaya Yogyakarta (TBY) pada 2013, pendamping sutradara pada ‘Kibar Budaya Satu Bendera’ peringatan Sumpah Pemuda oleh BNPT di Lapangan UGM (2015), dan terlibat pula dalam peringatan Haornas Sidoarjo (2016) dan Magelang (2017). (ros)

Comments