Perpustakaan Tidak Bisa Diganti Google

0
769

Oleh: Maftuhan

Perpustakaan yang layaknya tertata rapi buku di rak, kini harus membuat seakan nyaman serta calon pembaca lebih nyaman di ruangan.

Sebab, jika perpustakaan yang hanya monoton buku saja, calon pembaca akan bosan. Namun dengan perkembangan digital perpustakaan yang dikelola komunitas tidak bisa digantikan dengan Google full.

Sebab, dengan adanya perpustakaan yang disediakan bukan hanya buku saja, melainkan ada juga fasilitas tambahan, seperti mainan tradisional, boneka dongeng, alat peraga, dan sebagainya.

Buku digital juga disediakan, tetapi tidak menghilangkan buku cetak yang terbaru. Di Indonesia sudah banyak TBM (Taman Bacaan Masyarakat) yang aktif dikelola perorangan dan komunitas.

Ada banyak cerita usaha untuk mengedepankan semangat membaca anak dari kegiatan nyata, jika buku digital saja tanpa ada arahan maka anak akan membuka akun yang tidak sesuai.

Maka dari itu TBM adalah suatu wadah yang bisa mengembangkan perpustakaan yang ada. Dengan TBM anak sekitar lingkungan akan lebih tertarik membaca dibanding bermain biasa.

Seperti TBM yang saya kelola adalah TBM yang selain menyediakan buku, juga menyediakan permainan tradisional diantaranya, bakiak, egrang, dakon, ular tangga, telapak tangan, dan sebagainya.

Dengan adanya alat permainan tradisional tujuan utama adalah anak-anak agar selalu berkunjung di TBM dan membaca buku terlebih dahulu sebelum bermain. (*)

Maftuhan,

Pengelola Taman Baca Rumah Kreatif Grobogan Jawa Tengah

Catatan: Artikel ini dipublikasikan untuk kepentingan lomba, sehingga tidak dilakukan proses editing oleh pihak redaksi.

Comments