Ramadan, bulan suci umat Islam ini, senantiasa dinanti-nanti. Semarak Ramadan pun, tidak hanya lantaran diisi dengan berbagai ibadah yang dilakukan, tetapi kajian-kajian agama juga sangat semarak.
Salah satu yang unik, yaitu tradisi pesantren kilat saat Ramadan. Yaitu sebuah kegiatan yang bisa dilakukan untuk mengisi waktu Ramadan.
Biasanya, pesantren kilat diadakan di berbagai masjid, pondok pesantren, bahkan sampai sekolah-sekolah juga tak mau ketinggalan.
Di sekolah, pesantren kilat biasanya diikuti oleh para pelajar. Tujuannya, untuk menambah ilmu dan pengetahuan mengenai agama Islam, serta membina dan meningkatkan ketakwaan dan keimanan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Mengapa disebut pesantren kilat? Sebab, kegiatannya dilangsungkan saat Ramadan, dan hanya beberapa hari saja. Tidak sebagaimana lazimnya belajar di pesantren.
Dan supaya pesantren kilat ini menarik bagi peserta didik yang ikut, maka biasanya dikemas dengan cara yang menyenangkan sehingga berkesan.
Asal usul pesantren kilat sendiri, bermula dari tradisi masyarakat saat Ramadan yang biasanya melakukan tadarus untuk menghatamkan al-Quran. Kebiasaan itu kemudian diadopsi, tidak hanya membaca al-Quran, tetapi juga mengkaji kitab-kitab terkait dengan keislaman.
dan, meskipunnya sifatnya ‘kilat’ atau hanya sebentar (beberapa hari saja), namun setidaknya pesantren kilat ini cukup positif berkontribusi memberikan pemahaman keagamaan bagi generasi muda, dan mengisi Ramadan dengan hal yang penuh kebermanfaatan. Wallahu a’lam. (*)
Hafshah Nafadila,
Penulis adalah santriyah Ma`had Prisma Quranuna kudus dan mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan anak usia dini (PIAUD) pada Falkultas Tarbiyaah IAIN Kudus.