KUDUS, Suaranahdliyin.com – Usai acara maulid Nabi dan Manaqib Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani, anggota grup WA FKI (Forum Kajian Ilmiah) menggelar diskusi pemberdayaan ekonomi untuk mengangkat potensi di Muria.
Salah satu inisiator grup, Muhammad Sahlan, menyatakan ada banyak pelaku ekonomi di Muria yang mempunyai usaha potensial tetapi belum tergarap.
“Di forum ini nantinya semoga ada semacam deklarasi pengusaha muda di Muria untuk bersatu dan saling menyokong demi kesuksesan bersama,” ujar Sahlan di Aula MWC NU Kecamataan Dawe, Kamis (28/12/17).
Mengawali diskusi, pelaku agroedukasi di Muria, M.Nurul Hakim mengungkapkan rintisannya membangun wisata alam perkebunan. Misalnya, jambu tanpa biji, alpukat, mangga dan sebagainya. Hakim akan memilih tanaman yang dianggap unik untuk dikembangbiakkan.
“Kami mencoba menggagas kampung agroedukasi di wilayah Lau bersama teman-teman,” katanya.
Menurut Hakim, dunia pertanian menarik untuk dikembangkan sebagai investasi yang akan mensejahterakan masyarakat secara umum. Ia mengaku mendapatkan pengalaman itu dari Djarum Foundation yang kemudian dipraktekkan di desanya.
“Kalau misalnya di luar negeri ada alpukat, pepaya atau jambu unggulan, sebenarnya kita lebih banyak memiliki buah unggulan hanya saja belum begitu tergarap,” imbuh Hakim.(rid/adb/ros)