KUDUS, Suaranahdliyin.com – Kementerian Agama (Kemenag) RI kembali akan menyelenggarakan Muktamar Pemikiran Santri Nusantara. Acara yang digelar untuk kali kedua pada tahun 2019 ini, mengusung tema “Santri Mendunia: Tradisi, Eksistensi, dan Perdamaian Global”.
Muktamar Pemikiran Santri yang digelar dalam rangka Hari Santri Nasional, tahun ini akan dilangsungkan di Ma’had Aly Saidussiddiqiyah Jakarta Barat pada 28-30 September mendatang.
Salah satu subtema Call for Paper adalah terkait Kesusastraan dan Pesan Damai Pesantren. ‘’Muktamar Pemikiran Santri Nusantara yang digelar dalam rangka Hari Santri 2019, salah satunya mengusung tema kesusastraan,’’ ungkap Menteri Agama (Menag) RI H. Lukman Hakim Saifuddin, Sabtu (14/9/2019).
Kepada wartawan di sela-sela mengunjungi Museum Jenang di Kudus itu, Menag menyampaikan, bahwa kesusastraan adalah bagian tak terpisahkan dari santri dan pesantren,’’ tegasnya.
Penanda kesusastraan merupakan bagian tak terpisahkan dari santri dan pesantren, itu bisa dilihat dari banyak teks-teks kitab yang berupa teks syair-syair yang dihapalkan. ‘’Di pesantren, hafalan-hafalan disenandungkan yang sangat sastrawi,’’ katanya yang nampak terburu-buru lantaran mengejar waktu untuk menghadiri acara tahlil dan doa bersama mengenang 40 hari wafatnya KH. Maimoen Zubair di Sarang, Rembang. (ros/ adb, gie)