KUDUS, Suaranahdliyin.com – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus meraih penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas penulisan Selawat Asnawiyah terpanjang. Penghargaan MURI t diserahkan perwakilan MURI Sri Widayati kepada Rektor IAIN Kudus didampingi oleh Wakil Rektor III , Ketua SEMA, DEMA, dan Panitia PBAK tahun 2024, dalam acara pengukuhan guru besar di IAIN Kudus, Rabu (21/8/2024).
Dalam rilis yang diterima suaranahdliyin.com Kamis (22/8/2024) menyebutkan rekor penulisan Selawat Asnawiyah yang dibentangkan sepanjang 1,25 kilometer ini melibatkan 2.500 mahasiswa baru. Kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-79 pada tanggal 17 Agustus 2024 di Kampus IAIN Kudus sekaligus menutup rangkaian acara PBAK IAIN Kudus tahun 2024.
Selawat Asnawiyah, yang diciptakan oleh KHR. Asnawi pada tahun 1940 sebagai simbol perlawanan terhadap penjajahan, dipilih sebagai refleksi untuk memupuk semangat nasionalisme dan perjuangan di tengah civitas akademika. Penulisan selawat sepanjang 1,25 kilometer oleh ribuan mahasiswa IAIN Kudus mencerminkan semangat persatuan dan kebangsaan yang terus hidup di lingkungan kampus.
Sri Widayati memberikan apresiasi luar biasa terhadap kegiatan ini, khususnya kepada seluruh mahasiswa baru angkatan 2024. “Mewakili Ketua Umum MURI, Bapak Jaya Suprana, kami mengumumkan sekaligus mengesahkan bahwa penulisan Selawat Asnawiyah terpanjang sepanjang 1,25 kilometer oleh mahasiswa baru IAIN Kudus resmi tercatat di MURI sebagai rekor ke-11.836.”ujarnya.
“Prestasi ini menjadi bagian dari catatan sejarah di Museum Rekor Dunia Indonesia, dan kami akan menganugerahkan penghargaan MURI kepada pemrakarsa dan penyelenggara, yaitu Institut Agama Islam Negeri Kudus,” ungkapnya.
Rektor IAIN Kudus, Prof.DR. H. Abdurrohman Kasdi,Lc. M.Si. menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas pencapaian ini. Dikatakan, hal ini bagian dari komitmen IAIN Kudus dalam mendukung usulan agar KH.R. Asnawi mendapatkan gelar Pahlawan Nasional.
“Beliau adalah tokoh Kudus dan salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) yang sudah menasional. Terima kasih kepada MURI, seluruh civitas akademika IAIN Kudus, seluruh masyarakat stakeholder, Ketua-Ketua Ormawa, bil khusus para mahasiswa yang kreatif dan inovatif. Semoga capaian ini barokah dan manfaat,” ungkap Prof. Abdurrohman.(adb/ros)