PATI, Suaranahdliyin.com – Usai sharing pengalaman berbicara Bahasa Inggris dalam Holiday Smart Program (HSP), Ahmad Khoirul Anwar dari Smart English Course MA. Manahijul Huda Ngagel mengajak foreigner dari Afganistan mengelilingi Desa Ngagel, Kecamatan Dukuhseti, Pati naik dokar.
Keduanya adalah Miss. Ruqiya Azizi dan Miss. Farhana Frahmand, mahasiswa Universitas Wahid Hasyim Semarang (Unwahas). Keduanya nampak senang, karena baru pertama kalinya naik dokar.
Mereka menikmati alam Desa Ngagel yang asri nan hijau, Kamis (28/12/2017). Di tengah perjalanan, dia dikenalkan dengan kuliner unggulan di Dukuhseti, salah satunya kelapa kopyor.
Wawan, salah satu warga, menjelaskan, kelapa kopyor berbeda dengan kelapa biasanya. “Kelapa kopyor lebih dominan dagingnya hancur. Jadi wajarlah kalau harganya agak mahal,” jelasnya kepada Miss. Farhana Azizi.
Dia mengatakan, sekitar 2.500 buah kelapa kopyor miliknya, setiap hari dijual ke berbaagai daerah, seperti Surabaya dan Semarang. “Woow. Sebanyak itu, Pak? Pohonnya di mana saja?,” tanya Miss. Ruqiya Azizi.
Wawan pun menyebut, dirinya memiliki kebun kelapa di beberapa tempat. Sembari menjawab berbagai pertanyaan wargas Afghanistan itu, dia menyiapkan menyediakan untuk mencicipi kelapa kopyor.
“Coconut kopyor in Ngagel village was steady and the first time I tasted it. I say many thanks to Mr. Wawan. Hopefully coconut kopyornya continue to increase and known to many people,” kata Miss. Ruqiya Azizi usai diberi oleh-oleh kelapa kopyor oleh Wawan. (vina flavicans, uul wl/ ros)