SEMARANG, Suaranahdliyin.com – KH Ahmad Mushtofa Bisri (Gus Mus), menyampaikan beberapa pesan penting dalam pelantikan PWNU Jawa Tengah periode 2024 – 2029 di Kampus Unissula, Sabtu (3/8/2024).
“Saya ingin menyampaikan selamat, tapi saya perlu jelaskan dahulu. Selamat jika kepada para pejabat, itu cocok. Tapi jika kepada pengurus NU, maka saya heran, kok ada yang mau?,” tuturnya sbelum memimpin doa penutup.
Gus Mus menyampaikan, NU itu organisasi dari desa. “Kiai pesantren itu dari desa-desa. Pesantren-pesantren itu sejak dahulu dari desa dan menamakan dirinya dengan desa,” lanjutnya menambahkan.
Ditambahkan oleh Gus Mus, jika di sini (forum pelantikan) memakai tema-tema, maka tidak semua akan paham.
“Tapi yang Kiai-kiai desa paham, adalah bahwa budaya desa tidak sama dengan budaya kota. Desa tidak perlu dalil rigid, tapi mereka paham menjalankan. Contoh memuliakan tamu, kesederhanaan, dan lain-lain. Berbeda biasanya dengan budaya kota yang seringkali meminta dalil ini dan itu,” tuturnya.
Disampaikannya, perjuangan kiai-kiai desa, adalah menanamkan ajaran Islam dan menjadi budaya, bahkan peradaban, meski tidak terlalu memedulikan dalil.
“Sehingga perumusan-perumusan tema itu, harus dipahami dan bisa diejawantahkan seperti kiai-kiai itu tadi. Menjadi budaya dan peradaban secara alami. Perjuangan membudayakan perlu terus menerus, sehingga menjadi budaya dan peradaban,” ungkapnya. (gie, adb/ ros)