Para Pengasuh Pondok Pesantren Antusias Hadiri Silaturahmi dengan KH Ma’ruf Amin

0
295
KH M Ulil Albab Arwani didampingi Gus Nashih dan Dr Nur Said saat hendak menyerahkan cinderamata kepada KH Ma’ruf Amin usai dialog dan silaturahmi dengan para kiai dan tokoh publik yang hadir

KUDUS, Suaranahdliyin.com – Ratusan peserta yang terdiri atas para kiai pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes), pejabat publik, akademisi, perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan juga Nahdlatul Ulama (NU), antusias menghadiri silaturami bersama KH Ma’ruf Amin, Wakil Presiden ke-13 RI pada Jum’at (27/12/2024).

Nampak hadir antara lain KH Mc Ulinnuha Arwani, KH M Ulil Albab Arwani, KH Hasan Fauzi, Habib Ali Zainal Abidin Al Kaf, KH Syaeun Adhim, KH Saiq Mahin, KH Hafid Asnawi, Drs H Ali Muqoddas, KH A Aniq Nafisah, KH Nasruddin, KH Asyrofi Masyito (ketua PCNU Kudus), dan KH Nur Khamim.

Hadir pula dalam gelaran yang diinisiasi oleh Majelis Pengurus Cabang (MPC) Majlis Permusyawaratan Pengasuh Pesantren Indonesia (MP3I) Kabupaten Kudus tersebut, Dr H Hasan Chabibie (Pj Bupati Kudus), KH Subhan, KH Ahmad Nashih, Prof Dr A Hilal Majdi (UMK), KH Ahmad Hamdani, H M Hilmy (PT Mubarokfood), Dr Nur Said, KH Dr Sofiyan Hadi, KH Amin Yasin, KH Ahmad Bahruddin, serta Kiai Salim.

Selanjutnya, dari pengurus pusat MP3I nampak hadir KH Saefur Rizal serta KH Imam Baehaqi. Sedang MP3I Jawa Tengah dihadiri langsung oleh sang ketua, yaitu KH Sholahuddin Shodaqoh. Juga puluhan jurnalis dari berbagai media massa yang melakukan tugas jurnalistik dalam kesempatan itu.

KH Hafid Asnawi dalam sambutannya mengapresiasi positif KH Ma’ruf Amin, yang berkenan rawuh untuk memberikan berbagai pesan penting dan juga dialog langsung Bersama para kiai, khususnya pengasuh pondok pesantren di Kabupaten Kudus.

“Dalam forum in, kami berharap agar ada dialog antara para kiai (khususnya pengasuh pondok pesantren di Kudus, red) Bersama KH Ma’ruf Amin,” terangnya dalam silaturahmi yang dilangsungkan di Aula Pondok Tahfidh Yanbu’ul Qur’an Kudus tersebut.

Sementara itu, KH Ma’ruf Amin dalam paparannya menegaskan, bahwa seseorang, dalam kehidupannya, harus menjadi lebih baik dari ke hari dan dari waktu ke waktu. “Seseorang dalam kehidupannya itu harus lebih baik. Tidak statis. Tidak jumud,” tuturnya.

Disampaikannya, bahwa statis terhadap teks terus menerus, selamanya, merupakan kesesatan dalam agama. “Dan itu merupakan kebodohan,” lanjutnya, mengingatkan.

Di luar itu, KH Ma’ruf Amin juga memaparkan pentingnya seorang kiai selalu melakukan inovasi dalam melayani umat, pentingnya ekonomi syariah, dan juga pentingnya kiai mengambil peran atau terlibat dalam politik.

“Politik itu penting, karena semua kebijakan itu melalui politik,” tandas KH Ma’ruf Amin yang pernah menjabat sebagai Rais ‘Aam PBNU, Ketua Umum MUI dan juga sebagai Wakil Presiden ke-13 RI. (ros/ adb, gie, rid)

Comments