KENDAL, Suaranahdliyin.com – Sebanyak 52 guru IGTKMNU, pengurus, PAC Muslimat, dan YPMNU Kaliwungu, Kendal bersilaturrahim ke Pondok Pesantren Kebon Jambu Babakan Ciwaringin Cirebon, Selasa (18/12/18) lalu.
Selain sowan ke pesantren yang diasuh Hj. Masriyah Amva dan Hj. Awanillah Amva puluhan guru itu juga berziarah ke makam Sapuro Pekalongan dan makam Sunan Gunung Jati Cirebon.
Ketua Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Muslimat Nahdlatul Ulama (IGTKMNU) Kaliwungu, Latifah Ridho mengatakan dilaksanakannya kegiatan itu agar guru-guru di bawah naungan Muslimat NU bisa terinspirasi dengan pengasuh pesantren, Hj. Masriyah Amva.
“Beliau Bu Nyai bisa mengasuh santri dengan baik karena keistiqamahan dan keikhlasan sehingga bisa mengasuh santri putra 1700 dan santri putri 800 orang,” katanya.
Menurut Latifah guru-guru diharapkan juga bisa mendidik anak dengan istiqamah dan ikhlas semata-mata karena mengharap ridha Allah swt.
“Dan segala sesuatu harus bersandar pada Allah, rasul dan kekasihnya,” lanjutnya.
Pihaknya juga mengungkapkan dawuh Bu Nyai yang menyentuh hati.
“Sebelum suami beliau wafat, beliau hanya seorang istri. Tidak pernah ikut campur urusan pondok bahkan ikut menerima tamu juga tidak. Saat Kiai Muhammad wafat beliau kehilangan sandaran hidup.”
Satu per satu santri Jambu boyong, kemudian Bu Nyai shalat istikharah.
“Jawaban dari istikharah Bu Nyai ialah jangan menggantungkan hidup pada manusia. Istri pada suaminya dan sebaliknya. Karena sandaran yang sejati adalah pemilik manusia yakni Allah swt,” pungkasny. (ip/ros)