KUDUS, Suaranahdliyin.com – Kepemimpinan dalam pandangan Islam menempati posisi yang sangat penting. Pasalnya, Islam tidak akan bisa tegak dan abadi tanpa ditunjang oleh kekuasaan. Dan kekuasaan tidak bisa langgeng tanpa ditunjang dengan agama.
Cendekiawan Muslim asal STAIN Kudus, Dr. H. Abdurrahman Kasdi LC. M.Si mengutarakan hal itu di depan lebih dari 400 santri Pondok Tahfidh Yanbu’ul Qur’an Menawan (PTYQM) dalam Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) VII dan Dauroh Lughawiyah di Aula Pondok, yang diselenggarakan pada pekan terakhir Desember 2017 lalu.
‘’Menegakkan keadilan adalah wajib hukumnya. Dan menegakkan keadilan hanya bisa dicapai ketika kepemimpinan diraih. Maka meraih kepemimpinan hukumnya wajib,’’ ujar H. Abdurrahman Kasdi yang juga ketua IV Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Demak.
Wakil ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Demak itu menyampaikan, bahwa pada dasarnya, kepemimpinan merupakan amanah yang membutuhkan karakter dan sifat-sifat tertentu. Dengan karakter dan sifat tersebut, seseorang akan dinilai layak untuk memegang amanah kepemimpinan.
‘’Atas dasar itu, tidak semua orang mampu memikul amanah kepemimpinan, kecuali bagi mereka yang memiliki sifat-sifat kepemimpinan,’’ lanjut H. Abdurrahman Kasdi yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua III STAIN Kudus.
Mengenai pemimpin yang baik menurut pandangan Islam, jelasnya, sudah ada kriteria-kriterianya. Antara lain tidak meminta jabatan, niat yang tulus, kuat dan amanah, profesional, menempatkan orang yang paling cocok, berpegang pada hukum Allah SWT., dan tidak menutup diri saat diperlukan rakyat. (ros)