Wakil Katib NU Wonosegoro: Organisasi Butuh Kader yang Rajin

0
522
Kiai Wafir menyampaikan tausiyah

BOYOLALI, Suaranahdliyin.com – Wakil Katib Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, Kiai Wafir, mengingatkan, bahwa ada dua nikmat yang kebanyakan manusia lupa yakni nikmat sehat dan sempat.

“Dalam organisasi sendiri yang dibutuhkan adalah anggota yang sehat dan sempat,” kata Kiai Wafir dalam pertemuan rutin Pengurus Ranting (PR) NU Karangjati, Kecamatan Wonosegoro pada Selasa (15/8/2023) malam.

Disampaikannya, modal utama kader organisasi  adalah sehat dan sempat, ‘bukan ilmu yang tinggi-tinggi’. Sehingga yang dibutuhkan adalah kader yang rajin dalam melaksanakan sejumlah kegiatan.

Menurutnya, kader jangan terlalu banyak menawar dalam melaksanakan kegiatan sebagai bentuk syukur sehat dan sempat, agar  keberlangsungan program terjaga. “Kita diminta tanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan, namun demikian tetap menjaga keseimbangan antara kebutuhan keluarga dan organisasi,” terangnya.

Karenanya, Kiai Wafir menjelaskan, kita mesti bisa menempatkan kebutuhan keluarga yang tidak bisa ditawar dan kepentingan organisasi apa yang tidak bisa ditawar pula. Sehingga keduanya dapat berjalan bersama dengan serasi.

Ditambahkan, kalau diri kita sudah sakit baru terasa nikmat kesehatan dan kesempatan. “Kita pun menyesal, seandainya saat sehat kemarin saya melakukan ini-itu tentu lebih baik, produktif, dan bermanfaat.” ujarnya.

Selain itu, Kiai Wafir juga menegaskan bahwa Syuriyah dalam NU itu adalah yang punya ide dan gagasan. Kemudian Tanfidziyah yang menawarkan (sebagai marketing) ke umat. “Kalau cara menawarkannya salah maka tidak akan laku atau tidak diikuti,” katanya.

Ketua MWCNU Wonosegoro KH Yahya mengatakan, pertemuan rutin ini mesti dilestarikan sebagai wahana koordinasi demi menjaga kegiatan lainnya agar lancar dan efektif. “Seperti lebih mengefektifkan kotak koin untuk meneruskan pembangunan NU Center Wonosegoro,” ungkapnya.

Dikatakan, jika NU Center Wonosegoro sudak layak pakai tentu akan menunjang pergerakan berbagai kegiatan organisasi. “Di antaranya bisa untuk manasikh KBIH NU Arafah Wonosegoro dan beragam kegiatan  badan otonom lain untuk menyiapkan kader NU yang giat dan tangguh,” tuturnya.

Rutinan yang dilaksanakan di mushala Baitul Fadzilah Dusun Karangjati ini diikuti PRNU Karangjati, MWCNU, dan warga setempat. (siswanto ar/ ros, adb)

Comments