KUDUS, Suaranahdliyin.com – Yayasan TBS Kudus menyelenggarakan temu wali santri madrsah/ sekolah yang ada di bawah naungannya, pada Sabtu – Ahad (22-23/6/2024) lalu. Temu wali santri itu mulai dari jenjang PAUD, MI, SD, MPTs, MTs, MPA MA dan SMA TBS Keramat, itu dihadiri ribuan wali santri dari berbagai kabupaten/ kota di Indonesia.
Masyayikh beserta dewan guru (pendidik) dan karyawan di bawah naungan Yayasan TBS Kudus tersebut turut hadir. Antara lain KH Hasan Fauzi Ms, KH Hasan Bisyri, Kiai Syafi’i, Kiai Salim, KH Himam Awaly, K Ali Mahsun, K Mbar Utomo, Kiai Chirzil Ala, K Arif Musta’in, Ustaz Jamaluddin, Ustaz Jamiluddin, K A Kholiq Mukmin dan Ustazah Zakiya Ulfa.
Pada kesempatan itu, KH Hasan Fauzi Ms didaulat untuk menyampaikan tausiyah di depan ribuan wali santri yang hadir.
Dalam tausiyahnya KH Hasan Fauzi menyampaikan tiga pesan penting.
“Keberhasilan sebuah pendidikan, itu ditentukan oleh tiga hal,” tegasnya.
Pertama, jelasnya, adalah dari sisi orang tua. “Orang tua harus memperhatikan pendidikan anak-anaknya. Baik dari segi proses belajarnya, kebutuhannya dan lainnya (yang terkait dengan Pendidikan anak, red) harus diperhatikan,” jelasnya.
Lalu yang kedua adalah kesungguhan para pendidik. Madrasah atau sekolah, terutama para pendidik (guru) harus senantiasa memikirikann bagaimana agar anak bisa menerima pelajaran dengan baik.
“Dengan begitu, maka anak akan berkembang (secara kualitas keilmuan dan akhlaknya, red),” paparnya.
Disampaikannya, bahwa seorang guru (pendidik) harus mengawal agar anak memahami pelajarannya di satu sisi, dan mengamalkan ilmunya di sisi yang lain.
Sedang ketiga yaitu kesungguhan si anak.
“Anak (murid) harus bersungguh-sungguh dalam belajarnya,” ungkapnya.
Dalam pandangan Yi Fauzi, ketiga hal tersebut tidak harus dengan kerja sama. “Ketiganya harus sama-sama kerja. Dalam artian, sama-sama mengetahui kewajiban atau tanggung jawabnya,” tegasnya. (ros, mail/adb)