KUDUS,Suaranahdliyin.com – Sekolah Menengah Kejuruan Nahdlatul Ulama (SMKNU) Ma’arif Kudus melaunching Program dan Produk Technopark di halaman sekolah setempat, Sabtu (15/9/2018). Launching yang dilakukan oleh Kepala Seksi SMK BP2MK Wil II Pati Agus Rumato ini juga mengukuhkan 5 Startup yang lolos seleksi Tenant untuk mengikuti program inkubasi selama 4 (empat) bulan.
Kepala Technopark SMK NU Ma’arif Kudus Arif Zaenal M.St mengatakan Technopark di SMK mempunyai tujuan untuk memfasilitasi produk hasil pembelajaran teaching factory dari kompetensi keahlian masing-masing supaya bisa marketable.
“Technopark sendiri mempunyai peran penting sebagai pusat pemasaran di SMK dalam pengembangan inovasi dan bisnis. Mengingat, produk anak SMK masih adanya kendala di pemasaran. “ujarnya.
Ia menjelaskan kelima produk startup adalah Charging SMART, Energy Up, Start Stop Engine, Toren Level dan Mesin Cetak Briket Arang Kelapa. Semuanya akan mengikuti program inkubasi mulai dari pelatihan pengembangan produk, Busines Model Canvas (BMC) dan Strategi Pembiayaan selama beberapa bulan di technopark.
“Harapannya nanti bisa mandiri dan mampu berwirausaha di masyarakat.”imbuh Arif.
Kepala sekolah Drs. H. Akhmad Nadlib menyampaikan Technopark SMK NU Ma’arif Kudus adalah satu satunya SMK di Kudus yang menjadi center bagi SMK Sekitar serta SMK Aliansi untuk mengembangkan suatu produk yang menjadi kebutuhan masyarakat.
Dikatakan, SMK NU Ma’arif Kudus telak masuk dalam daftar 125 SMK Revitalisasi di Indonesia. Karena itu, pihaknya akan berupaya terus melakukan inovasi dan evaluasi dalam pengembangan pembelajaran, peningkatan kompetensi guru dan siswa, sarana prasarana serta pemasaran tamatan.
“Salah satu upaya tersebut dengan pembelajaran pola Teaching Factory yang berbasis produk dan jasa. Dimana setiap siswa melaksanakan project secara individu dengan quality control dari Mitra Industri.”ujarnya.

Kasi SMK BP2MK Wilayah II Agus Rumanto mengapresiasi apa yang dilakukan SMK NU Ma’arif Kudus. Ia sepakat di setiap SMK sudah seharusnya ada inovasi-inovasi. Salah satunya dengan pengembangan kurikulum.
”Sebisa mungkin nantinya harus menghasilkan produk yang marketable,” katanya.
Dijelaskannya, teaching factory merupakan kombinasi antara life skill dengan produk. Sedangkan technopark sendiri menjadi kawasan terpadu yang menggabungkan antara dunia usaha, perbankan, pemerintah, perguruan tinggi dan bisnis,
”Ada penelitian dan pengembangan, administrasi, promosi, kemandirian, akuntabilitas, tanggung jawab, transparansi, dan kemitraan,” ungkap Agus yang hadir mewakili Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.
Dalam acara launching Technopark tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris BP3MK, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kudus, Kasi SMK BP2MK Wilayan II, Ketua PC LP Ma’arif NU Kudus, Pengawas SMK Dinas P&K Provinsi Jateng, dinas Perinkop & UKM Kabupaten Kudus. Selain itu hadir juga Kabag RnD PT. Duwa Afmimuda, HRD dan General Affair PT. Pura Barutama. (adb/ros)