KUDUS,Suaranahdliyin.com – Yudhistira ANM Massardi, Sastrawan dan founder Sekolah Batutis mengatakan tour dan Safari Sastra Yudhistira. Kali ini, di Pantura termasuk Kudus berkesempatan untuk menghadirkan Yudhistira dkk.
Safari sastra bertajuk “Senandung Cinta Pantura” dengan pembacaan dan musikalisasi puisi yang akan berlangsung 7 kabupaten sejak 14 – 25 Februari 2023. Tujuh kabupaten yang dituju antara lain Cirebon, Pemalang, Pekalongan, Demak, Kudus, Pati, Jepara dan Rembang.
SMA 2 Negeri Kudus menjadi tuan rumah dalam kegiatan Safari Sastra Yudhistira di Kabupaten Kudus. Senandung cinta untuk Pantura ini diselenggarakan untuk menggairahkan kembali semangat sastra dan literasi bagi generasi muda.
Panitia penyelenggara, Jupriyono sangat mengapresiasi dan menyambut baik kegiatan Safari Sastra Yudhistira ini di SMA 2 Kudus. Pihaknya mengaku bangga, karena dapat memfasilitasi para sastrawan, budayawan dan penyair hebat untuk berbagi pengalaman kepada murid-muridnya.
Acara tersebut, kata dia, pada intinya dimaksudkan untuk mengenalkan dunia sastra, melestarikan sastra dan mengajak generasi muda mengaktifkan lagi kegiatan-kegiatan sastra.
Menurutnya, sastra ini hari memang cukup meredup setelah pandemi. Terlebih, porsi dan materi sastra yang diberikan di sekolah juga sangat sedikit. Sehingga, dengan adanya kegiatan Safari Sastra ini, pihaknya sangat senang dan berharap anak-anak dapat terinspirasi untuk menggeluti sastra.
“Sekarang ini sastra memang kurang menarik bagi anak-anak. Ini adalah kesempatan yang luar biasa, bisa mengenalkan sastra secara langsung dari ahlinya,” ungkapnya di Stadion Indoor SMA 2 Kudus, Rabu (15/2/2023).
Terlebih, dia juga optimis sastra dapat diimplementasikan dalam pelaksanaan kurikulum merdeka. Dengan menyediakan waktu dan materi yang lebih banyak, dunia sastra di Kudus diharapkan bisa kembali bergairah di antara anak-anak muda.
“Maka anak-anak memang perlu dikenalkan sastra, apa itu puisi, cerpen, buku-buku sastra. Kita bisa belajar bersama dengan Sastrawan hebat secara langsung,” imbuh Jupri, sapaan akrabnya.
Guru pengajar materi sejarah itu juga berharap, ada pembahasan yang lebih lanjut, terkait keberadaan sastra di lingkungan sekolah. Ia pun mengusulkan agar sastra dapat terintegrasi dengan kegiatan intra dan ekstra kulikuler di sekolah.
“Kita punya kesempatan, perkembangan sastra perlu dihidupkan lagi, belajar sastra dengan cara yang menyenangkan bagi siswa, bisa melalui teater, drama dll.,” tambahnya.
Sementara itu, dalam sambutannya kepada ratusan siswa-siswi SMA 2 Kudus, Yudhistira mengajak anak-anak untuk ikut menggairahkan semangat literasi. Tak ketinggalan dia memotivasi para siswa agar giat menulis dan membaca.
“Menjadi penulis tidak harus menjadi pengarang. Menulis sangat penting bagi siapa saja,” ujarnya diikuti pembacaan dan musikalisasi puisi karya-karya Yudhistira.
Selain Yudhistira, agenda safari sastra pantura ini juga dimeriahkan dengan musikalisasi puisi dari penyair lain, seperti Siska Yudhistira, Wita yudarwita, Reny Jajoesman, Eki Naufal, Nadzar Tohary, Mochrheva, dan diselingi penampilan musik band SMA 2 Kudus. (sim/adb)