KUDUS, Suaranahdliyin.com – Lembaga Seni Budaya dan Olah Raga (LSBO) PD Muhammadiyah Kudus menyelenggarakan Nonton Bareng (Nobar) film ‘’Jejak Langkah 2 Ulama’’ di Auditorium Kampus Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU), Rabu (26/2/2020) malam.
Jejak Langkah 2 Ulama ini adalah film garapan Sigit Ardiansyah (sutradara), yang mengisahkan kiprah dan perjuangan KH. Hasyim Asy’ari (pendiri Nahdlatul Ulama/ NU) dan KH. Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah). Plt Bupati H. Hartopo, tokoh lintas organisasi serta masyarakat dari berbagai kalangan, hadir dalam Nobar ini.
H. Agus Heri Ageng, mewakili PCNU Kabupaten Kudus, mengutarakan, dengan menonton film ini, diharapkan masyarakat bisa memahami perbedaan dan menjunjung tinggi persamaan.
‘’Melalui film ini, kita bisa melihat bagaimana keikhlasan dua ulama besar itu berdakwah di tengah-tengah persoalan kebangsaan yang ada, waktu itu. Lantaran dua ulama ini tinggal pada situasi sosial yang berbeda, maka pola pendekatannya juga berbeda,’’ ujarnya.
Dikatakannya, antara NU dan Muhammadiyah, tidak ada persoalan dalam sisi ilmu dan perjuangan, sehingga tidak ada lagi sekat antara kedua organisasi ini, meskipun ‘bajunya’ berbeda. Mari lupakan ‘baju’ untuk memajukan bangsa,’’ ungkapnya.
Ketua PD Muhammadiyah Kudus, H. Hilal Majdi, mengatakan, banyak inspirasi dari film ‘’jejak Langkah 2 Ulama’’ ini. ‘’Film ini ditujukan lebih pada edukasi dan dakwah, sehingga masyarakat diharapkan lebih paham sejarah dan dapat meluruskan ajaran dua ulama besar tunggal guru ini,’’ terangnya.
Dia menambahkan, NU dan Muhammadiyah merupakan ‘’dua sayap garuda’’ yang harus beriringan satu sama lain. ‘’Dua organisasi ini mempunyai tujuan yang baik, yakni untuk kemaslahatan Islam, bangsa dan negara. Perbedaan NU dan Muhammadiyah tidak perlu dibesarkan, karena pada dasarnya para pendiri terdahulu pun tidak pernah menyoal hal tersebut,’’ pesannya.
Plt Bupati Kudus, H. Hartopo, mengapresiasi penyelenggaraan Nobar ini. ‘’Ini adalah kesempatan yang sangat luar biasa, NU dan Muhammadiyah bisa berkumpul bareng dalam suasana yang menyejukkan,’’ tuturnya.
H. Hartopo pun berharap, kehadiran film ini bisa mengingatkan kembali bagaimana dua organisasi (NU dan Muhammadiyah) terbentuk. Dua organisasi ini tidak sekadar organisasi yang menyebarkan Islam saja, tetapi berperan dalam melawan penjajah dan merebut kemerdekaan,’’ terangnya. (m. hilmy/ adb, ros)