
JEPARA,Suaranahdliyin.com – Pimpinan Ranting IPNU-IPPNU desa Guyangan Jepara menggelar Festival Tongtek bertempat di lapangan desa Guyangan Bangsri Jepara,Selasa malam (4/6/2018). Kegiatan yang dibuka Kepala Desa Guyangan, Iwan Prihatna ini berlangsung sangat meriah.
Antusias warga yang memenuhi lapangan menonton mulai awal hinga akhir. Mereka asyik menikmati penampilan 19 group tongtek yang membawakan lagu pilihan bernuasa sholawatan Ya lal Wathan, ya lal Qolbi dan ya badrotim.
Panitia Pelaksana Salafudin Lutfi mengatakan kegiatan Festival Tongtek ini merupakan program tahunan sebagai ajang kreatifitas masyarakat Desa Guyangan. Disamping itu, bertujuan menjalin silaturahim dan terciptanya persatuan kesatuan warga .
“Dengan mengambil tema Dengan Semangat Ramadhan, Kita Kuatkan Tali Silahturrahmi untuk Terbentuknya Ukhuwah Islamiyyah, kami selaku panitia bermaksud memeriahkan bulan Ramadhan. Panitia berharap tujuan yang akan dicapai dalam kegiatan festival tongtek adalah terjalinnya silahturahmi dan terciptanya persatuan kesatuan warga Desa Guyangan” katanya.
Lebih lanjut, Salafudin lutfi menyampaikan, pelaksanaan kegiatan ini berawal dari rapat bersama IPNU-IPPNU, GP. ANSOR, Karang Taruna dan Paguyuban Tongtek Desa Guyangan. Dijelaskan, 19 peserta dengan kriteria umur maksimal 18 tahun atau pelajar SMA, menunjukkan kebolehan di ats panggung kehormatan yang berlokasi di lapangan.
“Selesai sesi penjurian, semua peserta tongtek akan berkeliling desa guyangan sepanjang 3 kilometer. Panitia juga bekerja sama dengan BANSER dan LINMAS untuk menertibkan jalan saat peserta tongtek berkeliling.”ujarnya
Salah satu juri, Oki Setiawan yang merupakan pekerja seni mengungkapkan bahwa tongtek tidak hanya memiliki nilai seni, namun juga memiliki nilai sosial. Dari anak kecil, remaja hingga orang tua bekerja sama untuk membunyikan alat-alat tradisional untuk membangunkan orang sahur. Dahulu, orang-orang hanya bertongtek dengan menggunakan alat-alat tradisional seperti kentongan atau barang-barang yang bisa menimbulkan bunyi.
“Meski sekarang sudah banyak dimodifikasi dengan ditambah alat-alat modern, namun kentongan masih tetap menjadi alat utama” imbuhnya kemudian.
Kriteria penilaian yang dilakukan oleh juri meliputi kekompakan, kreatifitas, aransemen musik dan kostum model islami. Setelah mendapat nomor urut, peserta unjuk kebolehan selama sepuluh menit di atas panggung kehormatan, kemudian keliling desa sesuai rute yang ditentukan panitia. Peserta menampilkan dua lagu di panggung kehormatan dengan lagu wajib yang berjudul lir ilir dan lagu pilihan seperti Ya Lal Qolbi, Ya Lal Wathon Ya Badrotin, dan lain-lain.
Penonton berjubel di depan panggung untuk menyaksikan penampilan. ”Acaranya menarik dan menghibur, juga bermanfaat untuk mempererat tali silaturrahmi warga desa Guyangan”kata Cahyono seorang penonton asal desa Kancilan.
Ia berharap Festival tongtek desa Guyangan dapat dibuka untuk umum agar lebih meriah.
Acara tersebut juga dihadiri tamu penting yaitu Wakil DPRD kota Jepara, artis sinetron Edies Adelia. Pengumuman juara langsung diumumkan setelah semua peserta kembali dari berkeliling. Juara pertama dimenangkan oleh group PERISKA dari desa Kauman yang selanjutnya akan mewakili lomba yang diselenggarakan oleh PLTU Tanjung jati B, di desa Tubanan, kecamatan Kembang Jepara. (iirchoi/adb]